JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan lifing minyak RI belum mencapai target.
Hingga kuartal I, lifting minyak RI baru mencapai 563.000 barel minyak per hari (BOPD) atau 88,5 persen di target APBN yang ditetapkan sebesar 635.000 BOPD.
"Sebagai catatan capaian lifting migas kuartal 1 2024 sebesar 563 ribu barel atau 88,5 persen dari target APBN yang ditetapkan untuk tahun ini sebesar 635.000 BOPD," ujar Arifin dalam sambutanya pada pelantikan Wakil Kepala SKK Migas, Jumat, 5 April.
Sementara itu lifting minyak RI tercatat sebesar 5.075 MMSCFD atau 87,7 persen dari target APBN yang dipatok sebesar 5.784 MMSCFD.
Arifin bilang, untuk menjaga produktifitas migas nasional, perlu memperhatikan pengawalan proyek-proyek strategis nasional agar bisa menghasikan produk secara optimal dan tepat wkatu.
"Kemunduran realisasi proyek akan mengakibatkan target produksi tidak tercapai dan menimbulkan biaya yaang tidak terkendali," imbuh Arifin.
Arifin juga mendorong SKK Migas untuk terus mencari terobosan agar rencana program kerja di lapangan-lapangan migas eksisting dapat direalisasikan dengan baik, serta mendorong agar kegiatan eksplorasi yang lebih masif demi keberlanjutan operasi hulu migas.
"SKK Migas juga harus membuat perencanaan matang agar temuan cadangan di lapangan-lapangan migas baru dapat segera diproduksikan," tambah Arifin.
BACA JUGA:
Dalam arahannya, Arifin menekankan pentingnya adaptasi dan langkah cepat bagi pejabat yang baru dilantik untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan di sektor hulu migas.
Arifin berharap agar Wakil Kepala SKK Migas dapat menggunakan kemampuan teknis dan manajerial yang dimiliki untuk mempertahankan pencapaian positif dan menghadapi tantangan dengan solusi inovatif, sehingga hasil yang dicapai dapat lebih optimal.
"Saya minta agar SKK Migas terus melanjutkan perbaikan tata kelola hulu migas yang lebih efektif dan efisien agar dapat mencapai target yang maksimal," pungkas Arifin.