JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan akan mengupayakan lifting minyak demi mengejar target 1 juta barel minyak dan 12 miliar kaki kubik gas di tahun 2030.
Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan pihaknya menargetkan akan menyumbangkan setidaknya 55 persen dari total 1 juta barel minyak pada tahun 2030.
"Dari PHE akan mengupayakan semaksimal mungkin kalau di 2030 nanti porsi kami itu mungkin sekitar 50–55 persen dari produksi yang ditargetkan 1 juta barel tersebut," ujar Chalid dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu 27 Maret.
Dikatakan Chalid, untuk meningkatkan produksi migas PHR, pihaknya berharap pada kontribusi dari Blok Rokan dengan adanya enhanced oil recovery (EOR).
"Memang ada beberapa hal yang mungkin yang signifikan nanti, mudah-mudahanan ini implementasi bisa dilakukan di Rokan dengan adanya EOR untuk di Minas Area A, Area Bitu bisa memberikan produksi yang cukup signifikan," sambung Chalid.
Asal tahu saja, sepanjang tahun 2023 PHE mencatatkan realisasi lifting minyak bumi sebesar 415.000 barel per hari (BOPD).
Dengan capaian tersebut, PHE masih menjadi tulang punggung dari produksi minyak nasional.
"PHE menjadi tulang punggung dari produksi minyak nasional, realisasinya 415.000 BOPD atau 68 persen dari total produksi minyak nasional," ujar Chalid.
BACA JUGA:
Chalid melanjutkan, untuk produksi gas, sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 2,38 BCFD atau sebesar 33 persen dari produksi gas nasional.
Capaian tersebut, kata dia, tidak terlepas dari sejumlah kegiatan pengeboran (drilling), kerja ulang (workover) dan perawatan sumur atau well service yang masif dilakukan sepanjang tahun 2023.