Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) blak-blakan soal rencana Brunei Darussalam membangun kereta cepat hingga Kalimantan. Kemenhub menegaskan bahwa rencana tersebut belum menjadi kesepakatan resmi antarnegara.

Adapun perusahaan Brunei, Brunergy Utama mengklaim telah menggodok rencana membangin kereta cepat dengan Malaysia dan Indonesia. Nantinya, proyek ini akan menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan wilayah Indonesia, di Kalimantan.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan menjelaskan gagasan tersebut muncul dari perusahaan Brunei yang mempunyai konsep membangun jalur kereta lebih dari 1.600 kilometer (km).

“Belum ada omongan ke kita. Tahu-tahu, dia ngeluarin aja ke Kalimantan. Trase-nya belum tahu, belum ada omongan sedikitpun,” katanya kepada wartawan ditulis Rabu, 3 April.

Bahkan, Risal juga mengaku pihaknya belum mendapatkan proposal mengenai rencana pembangunan proyek kereta cepat yang ingin dibangun Brunei.

“Belum ada (proposal yang diajukan), belum ada sama sekali,” ucapnya.

Risal juga bilang rencana ini bukan dari pemerintah Malaysia, tetapi dari Brunei. Dia bilang, sebelumnya memang ada proyek Trans Asia Railway yang diusulkan pemerintah Malaysia, tetapi proyeknya belum jalan.

“Trans Asian Railway itu memang ada, itu nyambung dari Kalimantan sampai Sarawak. Tapi kita belum memulai itu,” ujarnya.

“Beda (dengan Trans Asian Railway). Jadi ada Brunei punya perusahaan kereta api, gabung sama Malaysia, mengusulkan itu,” sambungnya.