JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Sigit Sosiantomo mengapresiasi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang telah berinisiatif untuk memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen jelang arus mudik Lebaran 2024.
Sigit pun meminta, agar Menteri Basuki bisa memberikan tambahan diskon tarif sebesar 30 persen, sehingga total tarif potongan jalan tol menjadi 50 persen.
Menurut dia, diskon tarif tol sebesar 20 persen belum cukup. Bahkan, dia membandingkan dengan Malaysia yang menggratiskan tarif tol selama dua hari sebelum Hari Raya Idulfitri 1445 H.
"Pak Menteri PUPR (tolong) berinisiatif (kasih) diskon 50 persen. Tadi, kan (diskon 20 persen) dari BUJT, sekarang dari Pak PUPR sendiri, 30 persen (diskon tol tambahan) dari Pak Menteri PUPR," ujar Sigit dalam Raker Persiapan Mudik 2024 bersama Komisi V DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 2 April.
"Jalan tol pun kalau dia dilewati 100.000 kendaraan per hari, jangan-jangan (operator jalan tol) sudah untung. Oleh karena itu, kebijakan Pak Menteri PUPR yang populis sangat dibutuhkan, masa kalah sama Malaysia yang menggratiskan tol saat Lebaran?" sambungnya.
Dia menilai, tambahan diskon tol sebanyak itu tidak akan mempengaruhi pendapatan BUJT.
Pasalnya, Sigit mengeklaim, selama ini keuntungan operator jalan tol tak memperhitungkan faktor Lebaran serta Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Mendengar pernyataan tersebut, Basuki tampak tersenyum. Sigit lantas melempar gurauan kepada Basuki. Politikus PKS itu berharap, usulannya dapat diterima.
"Pak Menteri (Basuki) tersenyum, kayaknya ini setuju Pak Ketua (Komisi V DPR RI Lasarus)," kelakar Sigit.
"Ini, kan, akhir-akhir (masa jabatan) kami semua, akhir DPR, akhir pemerintahan, biasanya husnul khotimah. pak menteri tambahin, dong 30 persen diskonnya dari pemerintah. Insyaallah, Pemerintahan Jokowi husnul khotimah, diganti dengan pemerintahan Gerindra (Prabowo Subianto)," tambahnya.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, diskon tarif tol punya beberapa fungsi, termasuk urusan sosial. Dia menyebut, hal ini bisa memancing agar pemudik bisa pulang kampung lebih awal, sehingga menghindari puncak arus mudik.
"Ya memungkinkan saja (diskon tol tambahan dari pemerintah), kalau secara aturan digratiskan pun mungkin," ungkap Hedy saat ditemui di sela-sela Raker di Kompleks DPR RI.
BACA JUGA:
"Tapi mereka (operator jalan tol) akan klaim ke negara. Kan eman-eman nanti, mahal itu kalau (digratiskan tarif tol atau diskon tol ditambah 30 persen)," imbuhnya.
Adapun sejumlah operator atau BUJT sudah memberikan diskon tarif tol di kisaran 20 persen. Ini berlaku untuk beberapa ruas, seperti Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.