Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum di Desa Miskin
Foto: Dok. PNM

Bagikan:

JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar buka puasa media “Live On Ramadan” bersama nasabah unggulan Mekaar. Sebagai upaya berkelanjutan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan, PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) memainkan peran penting dalam mendorong inovasi, menciptakan peluang dan mewujudkan mimpi tumbuh kembang bersama bagi para nasabah yang ada di seluruh pelosok tanah air.

Keripik Rajungan Mama Muda by Ibu Rita merupakan satu dari sekian contoh produk binaan PNM Mekaar cabang Makassar yang sudah diulas oleh bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pada acara Live on Ramadan lalu, ibu Rita bercerita bagaimana ia memulai usaha dan juga perasaannya ketika produk miliknya tersebut mendapat pujian.

"Awal mula bikin keripik rajungan karena COVID-19, banyak kepiting yang tidak dibeli dan juga ekspor. Jadi saya mendapat masukan untuk coba memulai usaha dengan bahan yang cukup berlimpah," ucap ibu Rita pada acara Live On Ramadan, dikutip Jumat 22 Maret.

"Perasaan saya ketika mendapat pujian dari bapak Presiden Republik Indonesia tentu senang dan terharu. Waktu itu ada 60 UMKM terpilih ikut acara yang dihadiri bapak presiden tapi hanya 2 yang dipilih bapak untuk dibawa. Semua ini berkat PNM," sambung ibu Rita.

Selain ibu Rita, ada juga perwakilan nasabah PNM Mekaar Cabang Bekasi ibu Jubaedah dengan produk Keripik Miskin Rasa Mewah. Dengan nama yang unik ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur yang aman untuk dikonsumsi penderita asam lambung.

"Mama mulai usaha ini karena waktu itu desa mama termasuk desa miskin dari 9 kategori. 3 nya itu tidak ada UMKM, kurangnya fasilitas kesehatan, lalu kurangnya fasilitas pendidikan. Jadi Ma Edah terdorong untuk membuat usaha dengan modal yang enggak terlalu mahal dan bisa ngajak para lansia untuk tetap produktif. Waktu itu Ma Edah dikasih tau PNM sama tetangga, selain memberikan permodalan tapi PNM juga membantu dalam masalah perizinan kerupuk," jelasnya.

Sepanjang Januari hingga Februari 2024, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp12,5 triliun.

Acara buka bersama media “Live On Ramadan” juga dihadiri oleh Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani Bapak Arief Mulyadi.

"Sampai Februari ada Rp12,5 triliun dalam dua bulan, Januari dan Februari," tutur Direktur Utama PNM Arief Mulyadi usai acara buka puasa media Live On Ramadhan.

Dari segi ekspansi, Arief mengatakan, pihaknya sedang menjajaki merangkul nasabah anak muda dengan memanfaatkan eksistensi generasi muda. Dia menjabarkan, saat ini ekosistem Mekaar sudah menjadi kekuatan sendiri, hadir di 6.165 Kecamatan dengan 15,2 Juta nasabah aktif dan 435 Kabupaten/Kota.

"Dengan geografi dan demografi yang berbeda, pasti ada ekosistem anak mudanya, yang bisa mendampingi para ibu ini dan tentu bisa kita rangkul. Kalaupun bukan kami yang melakukan, kami akan melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan lain, bisa jadi yang paling dekat dengan holding kami BRI dan Pegadaian," tambah dia.

Dalam memberikan pemberdayaan yang lebih optimal, PNM juga membantu ekspor usaha para ibu-ibu tersebut dengan memberikan fasilitas pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 1,2 Juta. NIB tersebut bisa menjadi dasar mereka untuk masuk ke usaha yang lebih formal.

PNM Merupakan lembaga pembiayaan dan pendamping perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro. PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini sudah ada 15.2 Juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.

Singkatnya, PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.