Bagikan:

JAKARTA - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) secara resmi bekerja sama dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII) melalui anak usaha PT Gorby Putra Utama (GPU) untuk membangun dan mengoperasikan Coal Crushing Plant (CCP) dan fasilitas tambang pendukung lainnya serta memberikan jasa logistik batu bara di hulu.

Asal tahu saja, ARII merupakan salah satu produsen batu bara di Indonesia yang memiliki lahan konsesi yang secara keseluruhan mencapai luas lebih dari 200.0000 Ha.

Direktur Operasional Perseroan, William Saputra mengatakan, kegiatan eksplorasi maupun produksi batu bara dikoordinasikan melalui 6 hub salah satunya adalah Hub Mutara.

"Hub Mutara terdiri dari 5 lahan konsesi dengan total luas melebihi 41.000 Ha yang terletak di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan," ujar William, Jumat 22 Maret.

William bilang, hub ini telah memperoleh izin pembangunan jalan raya sepanjang 137 km yang akan menghubungkan Hub Mutara ke fasilitas Jetty Sriwijaya Bara Logistics (Jetty SBL) yang terletak di Sungai Lalang, Provinsi Sumatera Selatan.

Nantinya pengelolaan Hub Mutara ini dilakukan oleh entitas anak usaha Perseroan salah satunya GPU yang memiliki lahan 4.395 Ha.

Lebih jauh William mengatakan, dalam perjanjian kerja sama ini, RMKO akan mengoperasikan 1 unit CCP dengan kapasitas 650 tph, termasuk melaksanakan stockpile management, loading batu bara ke dumptruck, serta pengadaan alat berat, termasuk maintenance CCP dan semua fasilitas tambang pendukung lainnya.

"Fasilitas CCP ini akan dibangun dengan investasi yang berasal dari Rantai Mulia Kencana dengan nilai investasi sebesar Rp36 miliar dan atas investasi tersebut GPU akan membayar secara bertahap sesuai dengan jumlah produksi batubara setiap bulannya, atau sebesar 200.000 MT batu bara/bulan selama 60 bulan," beber William.

Selain membayar investasi CCP, lanjut dia, GPU juga akan membayar jasa pengoperasian dan maintenance yang diberikan oleh RMKO untuk menunjang kegiatan operasional pertambangan ARII melalui anak usahanya GPU setelah pembangunan CCP terealisasi.

William juga menyebut kerja sama ini merupakan implementasi strategi Perseroan untuk berkolaborasi dengan tambang-tambang potensial di Sumatera Selatan.

"ARII merupakan salah satu produsen batu bara ternama di Indonesia yang memiliki cadangan terbukti 229,8 juta MT batu bara," sambung William.

Apalagi, imbuh William, Hub Mutara merupakan wilayah IUP yang memiliki kontribusi terbesar kedua dari total cadangan ARII.

Dengan potensi tersebut, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional kedua belah pihak.

RMKO menargetkan akan menyelesaikan pembangunan CPP pada semester kedua tahun ini sehingga kerja sama ini sudah dapat memberikan kontribusi pada kinerja keuangan RMKO.

Selain itu, kerja sama ini juga akan meningkatkan kinerja keuangan grup dengan kolaborasi bersama Rantai Mulia Kencana dan PT RMK Energy Tbk (RMKE).

"Kami akan melanjutkan kolaborasi seperti ini ke depannya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi kepada produsen tambang di Sumatera Selatan,” pungkas William.