JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak usahanya PT Royaltama Multi Komoditi Nusantara (RMKN) secara resmi menjalin kerja sama dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII) melalui anak usaha PT Gorby Putra Utama (GPU) untuk transaksi jual beli batu bara.
Adapun perjanjian jual beli emas hitam ini menggunakan mekanisme Kerja Sama Operasional (KSO) dan offtake. ARII merupakan salah satu produsen batu bara di Indonesia yang memiliki lahan konsesi yang secara keseluruhan mencapai luas lebih dari 200.000 Ha.
Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra mengatakan, kegiatan eksplorasi maupun produksi batu bara dikoordinasikan melalui 6 hub salah satunya adalah Hub Mutara.
"Pengelolaan Hub Mutara ini dilakukan oleh entitas anak usaha Perseroan salah satunya GPU yang memiliki lahan 4.395 Ha," ujar Vincent dalam keterangan kepada media, Senin 25 Maret.
Lebih jauh Vincent menambahkan, dalam perjanjian kerja sama ini, RMKE akan melakukan transaksi jual beli secara FOB barge batu bara yang dihasilkan dari area konsesi pertambangan batu bara milik GPU di Desa Beringin Makmur 2 Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan.
Batu bara yang diperjualbelikan sebesar 600.000 MT atau sebesar 50.000 MT batu bara per bulan yang dikirim melalui Jetty Sriwijaya Bara Logistic, Desa Pulai Gading, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Dengan kolaborasi ini, RMKE dan ARII dapat meningkatkan kinerja operasionalnya dengan fasilitas yang dibangun oleh RMKO melalui investasi dari Rantai Mulia Kencana," beber Vincent.
Melalui kerja sama ini, lanjut dia, RMKE dapat meningkatkan pendapatannya dari segmen penjualan batu bara. Menyurutnya, sejumlah strategi telah disiapkan demi mencapai target tahun ini, salah satunya kolaborasi dengan produsen tambang di Sumatera Selatan untuk meningkatkan volume penjualan batu bara selain mengoptimalkan produksi batu bara in-house dan manajemen cost control yang baik di tengah tantangan curah hujan yang tinggi pada kuartal pertama tahun ini.
BACA JUGA:
“Tantangan terbesar pada kuartal pertama tahun ini adalah curah hujan yang sangat tinggi, namun kami masih optimistis untuk dapat meningkatkan volume penjualan batu bara melalui kolaborasi dengan ARII dan beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan,” lanjut Vincent Saputra.
Vincent juga menambahkan kerja sama ini juga akan meningkatkan kinerja keuangan grup dengan kolaborasi bersama Rantai Mulia Kencana dan RMKO.
“Kami akan melanjutkan kolaborasi seperti ini ke depannya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi kepada produsen tambang di Sumatera Selatan,” pungkas Vincent.