Bagikan:

JAKARTA - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) berhasil meningkatkan kinerja operasional kegiatan penambangan pada kuartal III-2024 dengan produksi batu bara sebesar 320.000 ton. Jumlah ini meningkat sebesar 39,8 persen yoy.

"Berbekal pertumbuhan signifikan tersebut, RMKO berhasil mengurangi dampak penurunan pada semester pertama tahun ini," ujar Direktur Utama RMKO, Vincent Saputra, Jumat, 25 Oktober.

Ia merinci, hingga periode September 2024, RMKO telah memproduksi batu bara sebesar 673,600 ton, atau masih mengalami penurunan disebabkan cuaca yang kurang mendukung pada semester pertama tahun ini.

Di sisi lain OB removal meningkat sebesar 20,8 persen yoy menjadi 710.000 Bcm pada kuartal III 2024.

Hingga September 2024, OB removal RMKO telah mencapai 2,1 juta Bcm atau meningkat sebesar 4,3 persen yoy.

Dari segmen penyewaan alat berat, RMKO juga berhasil meningkatkan volume muatan dengan Train Loading System (TLS) yang meningkat signifikan sebesar 23,6 persen yoy pada kuartal III-2024 menjadi 321.000 ton batu bara.

Vincent melanjutkan, RMKO juga berhasil mengoptimalkan biaya operasional bahan bakar dengan pemanfaatan energi listrik pada proses loading TLS sehingga fuel ratio pada kuartal III-2024 turun sebesar 42,2 persen yoy.

"Penurunan rasio bahan bakar ini mendukung RMKO untuk dapat mengurangi biaya bahan bakar saat proses loading TLS," imbuh dia.

Pada kuartal III-2024 RMKO juga memperoleh kontrak baru kerja sama dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII) melalui anak usaha PT Gorby Putra Utama (GPU) untuk mengoperasikan Coal Crushing Plant (CCP) 1 & 2. Kontrak ini juga mencakup operasional, stockpile management, dump truck loading hingga maintenance selama 5 tahun sejak dilakukan serah terima oleh RMKO ke GPU dengan potensi kapasitas produksi sebesar 4,8 juta batubara per tahun.

Dari segmen konstruksi, saat ini RMKO juga sedang menggarap hauling road menuju tambang PTBA dan beberapa tambang lainnya dengan panjang 39 km.

Hingga September 2024 proyek telah selesai 32,85 km atau mencapai 84 persen tahap penyelesaian. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2024 dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2025.

"Setelah proyek pembangunan hauling road ini selesai, RMKO akan mengoperasikan dan melakukan maintenance pada fasilitas tersebut," tandas Vincent.