JAKARTA - Proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) belum juga menemui titik terang hingga saat ini. Tol yang digadang-gadang akan menjadi yang terpanjang di RI ini terpentok masalah pembiayaan usai ditinggal investornya pada awal 2023, sementara jadwal lelang ulang terus mundur.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk sendiri sebelumnya masuk ke dalam jajaran anggota konsorsium pemenang lelang, sebelum akhirnya konsorsium tersebut bubar. Lantas, apakah Jasa Marga akan kembali masuk ke proyek ini dalam pelelangan berikutnya?
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, pihaknya tidak dapat berkomentar banyak menyangkut lelang Proyek Tol Getaci. Mengingat, saat ini proses persiapan lelang ulang masih terus dilakukan oleh Kementerian PUPR.
"Sampai saat ini belum ada yang bisa disampaikan karena prosesnya masih di sana (Kementerian PUPR)," kata Lisye saat ditemui di kantornya, dikutip Jumat, 22 Maret.
Di samping itu, Lisye menilai untuk 2024 ini Jasa Marga masih berfokus pada proyek-proyek pembangunan jalan tol yang sudah berjalan. Setidaknya ada 5 proyek yang tengah digarap Jasa Marga.
"Saat ini, Jasa Marga masih fokus pada 5 proyek tol yang kami kerjakan, seperti Jogja-Solo, Jogja-Bawen, Japek Selatan, Patimban dan Probolinggo-Banyuwangi," ujarnya.
Untuk diketahui, perusahaan konsorsium pemenang lelang Tol Getaci batal masuk ke proyek tersebut. Disebutkan salah satu alasan yang menjadi penyebabnya adalah karena tol ini terlalu panjang, sehingga biaya proyek yang dibutuhkan sangatlah besar.
Adapun konsorsium pemenang lelang terdiri dari BUMN dan swasta. Mereka membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC). Di dalam konsorsium tersebut, terdapat beberapa nama konglomerat di belakangnya, yakni Martua Sitorus dan Jusuf Hamka.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, proses lelang Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Tol Getaci) diperpanjang.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyebut, proses perpanjangan lelang proyek dilakukan lantaran adanya penambahan perluasan lahan konstruksi.
"Masih dalam proses, yang kemarin sedang ada tambahan clearance zone. Jadi, di tambahkan (pembebasan lahan) sekaligus di-structure bagi badan usaha," ujar Herry saat ditemui di Jakarta, Senin, 5 Februari.
BACA JUGA:
Tidak banyak informasi yang disampaikan mengenai Tol Getaci, hanya saja Herry memastikan bahwa proses konstruksi proyek tol Getaci dapat dimulai pada 2024 ini.
Dia menargetkan perpanjangan lelang proyek jalan tol itu dapat rampung dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
"Target selesai lelangnya itu paling cepat bisa 1+3 (bulan). Jadi, sekitar empat bulanan lagi," imbuhnya.
Sekadar informasi, Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, ruas tol Gedebage-Tasik-Ciamis yang akan menjadi jalan tol terpanjang RI memiliki total panjang ruas mencapai 108,3 kilometer (km).
Diketahui, nilai investasinya sebesar Rp37,64 triliun. Mulanya, jalan tol yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dicanangkan akan melintas di dua provinsi, yakni Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km.