JAKARTA - Kementerian Keuangan ungkapkan realisasi pembayaran bunga utang hingga Februari 2024 telah mencapai Rp69 triliun atau naik 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi pembayaran bunga utang meningkat sejalan dengan jumlah utang pemerintah yang meningkat.
“Jadi walaupun yield nya stabil, tetapi jumlah stok utang kita naik maka pembayaran utangnya jadi lebih banyak,” ucap Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa 19 Maret 2024.
Sri Mulyani menjelaskan naiknya utang tersebut lantaran pemerintah membutuhkan pembiayaan yang besar pada saat pandemi Covid-19 dan dalam rangka pemulihan ekonomi.
“Meski begitu kita akan terus menjaga dengan stok utang yang cukup tinggi, meskipun yield kita cukup stabil,” tuturnya.
BACA JUGA:
Menurut Sri Mulyani terdapat potensi kenaikan bunga utang mengingat volatilitas pasar keuangan yang masih cukup tinggi sehingga mendorong peningkatan imbal hasil dari surat berharga negara (SBN).
Sebagai informasi, posisi utang pemerintah hingga Januari 2024 mencapai Rp8.253,09 triliun. Angka tersebut bertambah Rp108,4 triliun atau naik 1,33 persen dibandingkan dengan posisi utang pada akhir Desember 2023 yang sebesar Rp8.144,69 triliun. Sementara, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,75 persen.