Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID FOOD Frans Marganda Tambunan menargetkan, penyaluran bantuan pangan untuk mencegah stunting di sejumlah daerah Indonesia bakal rampung dalam kurun waktu enam bulan ke depan.

Terdapat tujuh provinsi yang menjadi sasaran penerima bantuan keluarga rawan stunting (KRS) pada tahun ini adalah Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat, dengan total mencapai 1.446.089 KRS.

Diketahui, bantuan pangan yang diberikan berupa 10 butir telur dan 1 kg daging ayam beku (frozen).

"Target kami untuk satu kali penyaluran (pangan) stunting itu kami bisa selesaikan 1,4 juta dalam waktu satu bulan. Di tahun ini dengan belajar dari pengalaman tahun lalu, kami mengarahkan seluruh tim kami untuk bisa satu periode itu satu bulan," ujar Frans kepada wartawan dalam konferensi pers Penyaluran Perdana Bantuan Penanganan Stunting Tahun 2024 di Kantor Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat, 15 Maret.

"Jadi, kami mau sampaikan akan ada (penyaluran bantuan) 6 bulan ke depan. ID FOOD beserta seluruh perusahaan akan bekerja keras untuk menyalurkan program ini," sambungnya.

Pada kesempatan sama, Direktur Komersial ID Food Nina Sulistyowati mengatakan, penyaluran bantuan pangan stunting itu akan dilakukan dalam 2 tahap.

"Satu tahap itu tiga kali pengiriman. Jadi, 2 tahap itu 6 kali pengiriman. Nah, 6 kali penyaluran itu dalam satu kali penugasan kami dari Bapanas itu harus selesai semua dalam sebulan," ucapnya.

Menurut Nina, waktu penyaluran bantuan itu sendiri akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Sebab, saat ini sudah memasuki masa Ramadan dan menjelang libur Lebaran 2024.

"Kalau Lebaran bisa dua kali dalam sebulan atau (tiap) 2 minggu, karena antisipasi libur panjang. Kami melihat situasi dan kondisi," tuturnya.

Sekadar informasi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama BUMN Holding Pangan ID FOOD memulai penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan penanganan stunting pada 2024.

Adapun anggaran yang dialokasikan untuk penyaluran bantuan pangan stunting itu mencapai sekitar Rp400 miliar.

Program ini bertujuan untuk menekan angka stunting dan mengurangi tingkat rawan pangan dan gizi di Indonesia.

Untuk penyaluran perdana sendiri dimulai di Jawa Barat kepada 1.435 KRS, yang disalurkan secara serentak di wilayah Kota Bekasi sebanyak 469 KRS, Kota Cimahi 466 KRS dan Kota Depok 500. Jawa Barat dipilih sebagai lokasi perdana karena memiliki jumlah penerima terbanyak dengan total 403.285 KRS.