JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa beras premium lokal memang masih mahal. Namun, pemerintah menyediakan alternatif yakni beras operasi pasar dari Perum Bulog.
“Beras memang yang beras lokal harganya masih tinggi. Tapi kan ada alternatif, ada beras dari Bulog yang Rp11.000 per kg atau yang Rp14.000 per kg,” katanya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 15 Maret.
Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan bahwa masih mahalnya harga beras premium di pasar karena pasokannya yang masih terbatas akibat mundurnya masa tanam dan panen.
“Beras memang yang beras lokal karena panen rayanya belum, belum turun (harganya). Harganya masih tinggi,” tuturnya.
“Karena memang musim tanamnya bergeser, panennya pergeser bulan depan baru panennya agak banyak, bulan April panen raya,” sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menemukan harga beras jenis premium lokal masih mahal di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Bahkan, mencapai kisaran Rp16.000 hingga Rp19.000 per kilogram (kg).
Berdasarkan pantauan di lokasi, pria yang akrab disapa Zulhas ini menyambangi salah satu toko beras. Ia pun melakukan interaksi dengan penjual untuk mengetahui berapa harga beras saat ini di pasar tersebut.
Pedagang beras menyebutkan bahwa harga beras premium ukuran 5kg dibanderol dengan harga Rp95.000. Artinya, per kilogramnya mencapai Rp19.000.
BACA JUGA:
“Ini kemasin saya jual Rp90.000, sekarang Rp95.000 (beras kemasan 5kg). Ini Rp16.000 per kg (menunjuk beras yang dipajang),” ujar pedagang beras kepada Zulhas, di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 15 Maret.
Zulhas pun bertanya apakah beras premium yang dijual pedagang tersebut berasal dari dalam negeri.
“Apa itu mereknya? Itu lokal ya?,” tanya Zulhas.
“Idola pak, iya lokal,” jawab pedagang.