Harga Beras Naik, Mendag Zulhas Curhat Dua Kali Ditelepon Presiden Jokowi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Konferensi Pers Jakarta Muslim Fashion Week di Kementerian Perdagangan. (Foto: Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku dua kali ditelepon Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Topik yang dibahas adalah mengenai stabilisasi harga beras di pasaran. Zulkifli diminta untuk menahan harga beras agar jangan naik.

"Pikiran saya harga beras terus, dua kali ditelepon Presiden soal harga beras. 'Kalau bisa beras jangan naik kata Pak Presiden'," ujarnya dalam di tengah acara Konferensi Pers Jakarta Muslim Fashion Week di Kementerian Perdagangan, Rabu, 12 Oktober.

Selepas acara, Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan menerangkan kalau kenaikan harga beras dipicu oleh naiknya harga gabah.

Selain itu, pengusaha swasta juga membeli gabah dengan harga yang tinggi.

Di sisi lain, kata Zulhas, dengan banyaknya pembelian dilakukan perusahaan swasta, Perum Bulog sebagai stabilisator harga dan pasokan kurang mendapat bagian.

Alhasil, beras di pasaran pun turut terkerek naik.

"Nah memang hari-hari ini harga gabah naik ya, karena berebut dengan swasta, sementara Bulog itu patokannya HET, harga eceran tertinggi, jadi ditentukan harganya, misalnya harga gabah HET bulog beli Rp4.200, nah swasta bisa beli 5.000 ya Bulog enggak bisa beli," katanya.

Kata Zulhas, harga beras ini menjadi perhatian serius pihaknya saat ini. Bahkan, ia telah menggelar rapat internal membahas langkah-langkah stabilisasi stok dan harga di pasaran.

"Nah ini bolak balik Bapak Presiden pesankan kepada kita agar ini (beras) tidak boleh naik. Apa yang diperlukan untuk menstabilkan harga ini lapor kepada beliau," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Zulhas mengungkap kalau pihaknya sedang berencana menyusun skema baru dalam rangka stabilisasi harga. Kata dia, kemungkinan adanya skema subsidi harga atau subsidi angkutan beras.

"Segala (yang) diperlukan tentu nanti akan kita penuhi kalau, harga (bahan pokok) lain transpornya disubsidi. Nanti ini beras apakah transport yang disubsidi atau kalau ada selisih harga, harganya ini disubsidi, ini lagi kita bicarakan," tuturnya.

Meski begitu, Zulhas meminta, masyarakat untuk tidak khawatir mengenai harga beras.

Dia memastikan kalau harga beras yang dikeluarkan Bulog tidak berubah.

"Kita minta masyarakat jangan khawatir, beras Bulog harga tetap tidak berubah tidak naik dari Bulog punya, premium tetu pasar ya, beras Bulog tetap tidak akan naik," katanya.