Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) buka suara tegaskan Indonesia tidak melakukan impor kurma dari Israel. Kurma yang beredar di pasar Indonesia berasal dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab Saudi.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan Impor kurma terbesar Indonesia berasal dari Tunisia, yakni mencapai 29,7 persen, Mesir 28.35 persen, Iran 9,3 persen, dan Arab Saudi 8,6 persen.

"Dari data BPS, Indonesia tak melakukan impor kurma dari Israel. Impor kurma terbesar kita dari Tunisia, Mesir, Iran, dan Arab Saudi," ujar Amalia dalam Konferensi Pers Ekspor Impor Februari, Jumat, 15 Maret 2024.

Amalia menyampaikan nilai impor kurma untuk kebutuhan Ramadan mencapai 17,18 juta dolar AS sepanjang Februari 2024 atau 25,77 persen dibandingkan bulan Januari 2024 senilai 13,66 juta dolar AS.

Selanjutnya Amalia menyampaikan volume impor kurma untuk kebutuhan Ramadan mencapai 11,24 ribu ton sepanjang Februari 2024 atau 51,28 persen dibandingkan bulan Januari 2024 sebesar 7,43 ribu ton.

"Volume impor kurma Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 3,81 ribu ton atau 51,28 persen (mom)," pungkasnya.