Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap belum dapat disimpulkan bahwa momen Ramadan bisa mempengaruhi penyaluran fintech peer to peer (P2P) lending.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menyampaikan dalam rangka menjelang Ramadan dan lebaran, biasanya terdapat peningkatan kebutuhan tambahan dana oleh masyarakat.

Namun, menurut Agusman berdasarkan data terakhir tidak ditemukan adanya peningkatan penyaluran pinjaman pada industri fintech lending menjelang Ramadan.

"Pada 2023, tidak ditemukan adanya peningkatan penyaluran pinjaman pada industri fintech P2P lending menjelang Ramadan. Dengan demikian, belum dapat disimpulkan adanya pengaruh momen Ramadan terhadap penyaluran pinjaman P2P lending," katanya dalam lembar jawaban tertulis, dikutip Minggu 10 Maret 2024.

Berdasarkan data historis 2 tahun lalu, Agusman bilang memasuki Ramadan 2022, yaitu Maret 2022, tercatat penyaluran pinjaman naik signifikan. Adapun nilainya mencapai Rp23,07 triliun dalam 1 bulan tersebut.

Sebagai informasi, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending pada Januari 2024 mencapai Rp60,42 triliun. Adapun pencapaian pada Januari 2024 tumbuh sebesar 18,40 persen Year on Year (yoy), sedangkan Desember 2023 pertumbuhannya sebesar 16,67 persen (yoy).

Selain itu, Agusman mengatakan OJK terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan TWP90 industri P2P lending. Adapun per Januari 2024, angka TWP90 berada pada level 2,95 persen. OJK menjaga agar angka dimaksud masih terkendali di bawah 5 persen.

"Kami mengimbau seluruh penyelenggara dapat terus memperhatikan mitigasi risiko dan melakukan penguatan credit scoring sehingga kualitas pendanaan tetap terjaga," ujarnya.