Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail mengungkapkan, pihaknya mempertimbangkan sejumlah aksi korporasi pada tahun ini.

Salah satunya dengan melakukan akuisisi tambang.

Secara spesfik, Arsal mengatakan, tambang yang akan diakuisisi adalah tambang dengan kalori tinggi.

Dikatakan Arsal, sebelumnya pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sempat melakukan penawaran beberapa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) melalui skema lelang, namun WIUP yang ditawarkan merupakan tambang dengan kalori rendah

"Kalau ditawarkan pemerintah kemarin sempat ditawarkan, kalori rendah kami engga ikut. Ke depan kalau ada yang agak tinggi (kalorinya) mungkin kami ikut," ujar Arsal dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 8 Maret.

Arsal juga menyebut, tambang yang ditawarkan oleh pemerintah merupakan tambang-tambang yang sudah dilakukan penciutan lahan atau relinquish oleh pemerintah sehingga PTBA masih harus memperhatikan keekonomian WIUP yang akan diambil alih.

Arsal juga mengatakan pihaknya membuka peluang bagi tambang milik perusahaan swasta untuk diakuisisi oleh PTBA.

Dikatakan Arsal, pihaknya juga akan melakukan kajian jika penawaran telah dilakukan.

"Akuisisi tambang-tambang lain yang pemilik swasta lain ini juga sedang kami kaji kalau ada yang tawarkan ke kami," kata dia.

Dia menambahkan, jika PTBA merupakan salah satu pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang memiliki cadangan batu bara terbesar di Indonesia.

Ia merinci cadangan batu bara yang dimiliki adalah sebesar 5 miliar metrik ton, sedangkan proven reserve atau cadangan yang bisa digali sebesar 3 miliar metrik ton.

"Jadi kita batu bara punya cadangan paling besar dari seluruh IUP yang ada. Kalau rta-rata 40 juta per tahun, itu masih 75 tahun," pungkas Arsal.