Bagikan:

JAKARTA - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berupaya meningkatkan kembali produksi minyak di Blok Cepu dengan kembali melakukan pengeboran 7 sumur minyak baru di Lapangan Banyu Urip.

Untuk informasi, dari tujuh sumur yang akan dibor pada tahun ini, lima di antaranya merupakan sumur karbonat sementara sisanya merupakan sumur clastic. Adapun pemboran 7 sumur ini akan dilakukan sepanjang tahun ini dengan awal produksi diproyeksikan pada Juni 2024.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan dengan adanya pengeboran sumur baru ini EMCL optimis akan kembali menduduki peringkat pertama sebagai lapangan minyak dengan produksi tertinggi di Indonesia yang saat ini ditempati Blok Rokan. Asal tahu saja, Blok Rokan dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR).

"Mereka (EMCL) optimis. Optimis bisa berproduksi, Exxonmobil itu kan sponsor F1 makanya kita minta dia kayak Hamilton (cepat) lah, makanya kita minta harus cepat," ujar Aifin kepada awak media di Bojonegoro yang dikutip Sabtu 2 Maret.

Dikatakan Arifin, saat ini produksi minyak Blok Cepu tercatat sebesar 142.000 BOPD. Dengan tambahan 7 sumur baru tersebut, kata dia produksi minyak diperkirakan akan bertambah sebesar 20.000 sampai 30.000 BOPD.

"Bisa sampai 20-30 ribu barel per hari, yang eksisting kan turun meskipun di tambal tapi kita harapkan bisa nambahlah," sambung Arifin.

Sebelumnya dalam sambutannya Peresmian Tajak Sumur Infill dan Clastic di Blok Cepu, Presiden Direktur EMCL Carole J.Gall mengatakan, tajak sumur ini akan menjadi kontribusi besar EMCL untuk mewujudkan target lifting 1 juta barel minyak per hari yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

"Ini akan memberikan kontribusi yang besar dan memperkuat ketahanan energi nasional, sebuah inspirasi yang kami dukung sepenuh hati," tutur dia.

Sesuai rencana drilling campaign, pemboran 2 sumur infill carbonate yang akan dilaksanakan tahun 2024 diproyeksikan akan mulai onstream di tahun 2024 ini dengan dilakukan tie in ke fasilitas eksisting. Selanjutnya diikuti dengan pemboran 3 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics dalam rentang waktu hingga tahun 2025 dan diharapkan on stream tahun 2026.

Kegiatan drilling campaign Banyu Urip menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero). Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi, serta dukungan industri hulu migas untuk tumbuh berkembangnya perusahaan nasional serta komitmen SKK Migas dan KKKS dalam mengimplementasikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri hulu migas.