Mulai Stabil, Harga Beras di Cirebon Berangsur Turun
Haerga Beras (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat harga beras jenis medium dan premium pada sejumlah pasar tradisional di daerahnya berangsur turun berkat meningkatnya suplai komoditas itu. Meskipun selisih penurunannya relatif kecil namun hal itu menunjukkan kalau harga beras di pasaran sekarang mulai stabil dan sesuai dengan daya beli masyarakat.

“Untuk beras premium dan medium ada penurunan sekitar Rp500 lebih. Jadi harganya berangsur turun,” kata Kabid Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok dan Penting Disperdagin Kabupaten Cirebon Sidik Wibowo di Cirebon, Jumat.

Ia menjelaskan data itu diketahui dari hasil pemantauan di Pasar Pasalaran Plered, Kabupaten Cirebon, yang menunjukkan harga beras medium sudah di kisaran Rp13.500 per kg dan jenis premium Rp16.000 per kg.

“Kita ingin jangan sampai naik lagi. Cukup di level segitu saja atau bahkan bisa diturunkan lagi untuk harga beras,” ujarnya.

Ia menyebut upaya untuk menstabilkan harga tetap dilakukan, misalnya dengan menjaga pasokan beras SPHP sebanyak 2 ton per pekan ke setiap mitra resmi dari Bulog yang ada di pasar.

Beras ini, kata dia, dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp54.500 per kemasan 5 kg sehingga warga di Cirebon bisa membelinya dengan nilai yang terjangkau.

Selain itu, Sidik menjamin Disperdagin Kabupaten Cirebon kembali memperluas jangkauan operasi pasar dengan menyediakan beras murah untuk warga.

“Suplai beras ke pasar juga tetap terjaga, karena beras dari daerah Jawa sudah mulai masuk. Apalagi di sana sudah ada yang panen,” tuturnya dikutip dari ANTARA, Sabtu, 2 Maret.

Ia berpesan agar warga di Cirebon tidak perlu khawatir karena peredaran beras murah di pasaran masih tersedia banyak. Artinya semua usaha yang dilakukan pemerintah khususnya di tingkat daerah perlahan membuahkan hasil.

“Paling penting barangnya (beras) ada. Kita juga bersama satuan tugas (satgas) pangan dari polres akan turun langsung apabila ada sumbatan (yang menghambat suplai ke pasar),” tegasnya.

Lebih lanjut, Sidik menuturkan beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat di pasaran pun terpantau stabil dan sebagian ada yang mengalami penurunan harga.

Contohnya, tambah dia, seperti cabai rawit merah Rp73.000 per kg, cabai keriting Rp77.500 per kg, gula pasir Rp17.000 per kg, bawang merah Rp23.833 per kg, bawang putih Rp35.000 per kg dan lainnya.

“Pantauan harga langsung tadi untuk daging-dagingan contoh ayam ras itu di kisaran Rp36.000 per kg dan daging sapi Rp135.000 per kg. Masih tetap,” ucap dia.