Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan penurunan harga beras medium di pasar-pasar rakyat butuh waktu lantaran harga di pasar induk baru berangsur-angsur mengalami penurunan.

Adapun pasar induk yang dimaksud adalah Pasar Beras Johar Karawang dan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Menurut Isy, harga beras medium di pasar induk ini berangsur turun setelah pemerintah melakukan intervensi melalui penggelontoran pasokan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Memang semenjak sudah digelontorkan cadangan beras pemerintah itu sudah mengalami penurunan. Tapi kan untuk dari pasar induk menuju pasar rakyat, pasar tradisional perlu waktu,” katanya dalam diskusi bertemakan "Persiapan Ramadan, Kondisi Harga Bahan Pokok" yang disaksikan secara virtual, Senin, 4 Maret.

Isy mengakui berdasarkan pemantauan harga di 649 pasar tradisinal yang tersebar di 503 kabupaten/kota melalui apliaksi Sistem Pantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras medium masih sangat tinggi.

Dari hasil pantauan, kata Isy, harga beras di Region A yakni Jawa, Sulawesi, Sumatera Selatan, Lampung, Bali dan NTB masih tinggi. Bahkan, terjadi kenaikan 6,16 persen dibanding bulan lalu.

Begitu juga di Region B yang meliputi Sumatera lainnya, Kalimantan, dan NTT yang tercatat kenaikannya sekitar 10,9 persen atau sampai hampir 11 persen.

“Sedangkan untuk Region C yang meliputi Maluku dan Papua, harga terpantau sudah mulai turun,” ujurnya.

Meski ada kenaikan harga beras, Isy bilang angkanya sudah turun dibandingkan bulan sebelumnya.

“Hanya kenaikannya dibanding sebelumnya itu sudah mulai turun. Kalau kenaikan sebelumnya tinggi, ini sudah mulai lebih turun lagi,” tuturnya.