JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan perkembangan terbaru mengenai divestasi saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang dimiliki PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
Arya mengatakan ada dua opsi yang saat ini menjadi pertimbangan pihaknya. Pertama, melepas saham ke investor strategis. Kedua, melepasnya ke publik.
“Iya (investor strategis atau ke publik). Apakah nanti ke publik atau ke mana, terserah lah itu,” ujar Arya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Kamis, 22 Februari.
Lebih lanjut, Arya mengatakan, pelepasan saham BSI tersebut merupakan salah satu proyek strategis BUMN yang perlu dirampungkan. Ditargetkan prosesnya bisa rampung sebelum pergantian pemerintahan baru pada Oktober 2024.
“Mudah-mudahan sebelum Oktober sudah selesai,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mencari investor strategis untuk PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. Kata dia, dalam mencari partner bisnis atau investor strategis untuk BSI harus penuh dengan perhitungan dan pertimbangan yang matang.
Mekski begitu, Erick mengunhkapkan akan mengutamakan calon investor strategis BSI ini berasal dari negara Timur Tengah. Namun, Erick masih enggan untuk mengungkapkan nama negaranya.
Adapun pencarian investor strategis ini seiring dengan rencana divestasi saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
“Kita prioritas ke timur tengah. Nanti aja negaranya,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 9 November.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Erick juga mengatakan dalam mencari partner bisnis tidak dapat dilakukan buru-buru. Hal ini karena partner bisnis akan menentukan keberlangsungan kinerja perusahaan yang bersangkutan.
“Mencari partner jangan buru-buru, seperti kita berpartner dengan Singtel Telkom ya sekarang makin bagus setelah masing-masing pihak antara Telkomsel dan Telkomsel membangun wilayah, yang satu B to B, satu lagi B to C,” jelasnya.
Sekadar informasi, saat ini komposisi kepemilikan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) rinciannya Bank Mandiri sebesar 51,47 persen, dimana Mandiri menjadi pemegang saham pengendali.
Lalu, 23,24 persen dimiliki PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Kemudian, 15,38 persen dikuasai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan 9,87 persen merupakan saham publik.