Kalangan Analis Meyakini Kinerja Sido Muncul Semakin Membaik Tahun Ini
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat. (Foto: Instagram @irwansido)

Bagikan:

JAKARTA - Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diyakini semakin membaik hingga penghunjung tahun 2024. Kalangan analis menilai, ada beberapa faktor yang bakal memengaruhi kinerja produsen Tolak Angin dan Kuku Bima Ener-G tersebut.

William Siregar, Equity Analyst OCBC Sekuritas mengatakan, pihaknya mempertahankan rating buy saham SIDO dengan keyakinan bahwa pertumbuhan kinerja akan membaik secara bertahap pada 2024, khususnya pada kuartal II 2024.

"Di tengah kemungkinan bahwa harga beras tetap tinggi pada kuartal I 2024, kami melihat sisi terang dari volume penjualan SIDO sepanjang tahun ini. Proses Pemilu yang sedang berlangsung menjadi penopang pengeluaran konsumen, didukung juga oleh musim hujan pada kuartal IV 2023 sampai kuartal I 2024," jelas William dalam risetnya, dikutip Selasa 6 Februari.

Perbaikan daya beli juga didorong oleh bantuan sosial oleh pemerintah senilai total Rp493,5 triliun pada 2024. Adapun dari pihak manajemen SIDO, setelah memproyeksikan penurunan kinerja sebesar 10 persen pada tahun lalu, angkanya akan memantul lagi sebesar 10 persen pada 2024.

Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Saragih tetap menjagokan SIDO sebagai top pick-nya di sektor farmasi.

"Kami tetap memilih perusahaan dengan profitabilitas superior, ditandai dengan margin tinggi dan ROE yang kuat, ditambah dengan valuasi dan imbal hasil dividen yang menarik," ujar Andreas.

Dia melanjutkan, pertimbangan hasil dividen sangat relevan dalam mengevaluasi perusahaan-perusahaan di sektor ini, mengingat profil prospek pertumbuhan rata-rata mereka.

Selain itu, SIDO menunjukkan eksposur yang lebih rendah terhadap volatilitas nilai tukar dan memiliki posisi neraca yang lebih kuat karena perseroan bebas utang dengan perputaran persediaan yang lebih tinggi.

Mirae memperkirakan sepanjang 2023, SIDO akan mengantongi pendapatan sebesar Rp3,30 triliun, turun dari hasil 2022 Rp3,86 triliun. Adapun, pos laba bersih diperkirakan juga akan turun menjadi Rp826 miliar dari Rp1,1 triliun pada 2022.

Tahun ini, pendapatan dan laba SIDO diperkirakan membaik. Top line diperkirakan naik hingga Rp4,66 triliun, sedangkan laba bersih diproyeksi mampu menyentuh Rp927 miliar.