Kinerja Sido Muncul Diprediksi Tumbuh <i>Double Digit</i> Tahun 2022, Analis: Berkat Penambahan Gerai, Ekspor, dan Strategi Digitalisasi
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat bersama dengan Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Dok. BPOM)

Bagikan:

JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diproyeksikan bakal meraih pertumbuhan kinerja double digit. Hal itu diutarakan kalangan analis yang menilai kinerja SIDO bakal moncer seperti di tahun 2021 yang tumbuh double digit.

Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia mengungkapkan, tren pertumbuhan kinerja keuangan Sido Muncul bakal didukung sejumlah faktor, seperti penambahan jumlah gerai, ekspansi target pasar ekspor, inovasi produk, dan strategi digitalisasi perusahaan.

"Kami menilai kenaikan kinerja Sido Muncul tahun lalu didorong pembukaan 22 ribu gerai baru menjadi 135.000. Kami memperkirakan angka tersebut akan terus meningkat menjadi 150.000 gerai tahun ini dengan target utama wilayah di luar Jawa," ujar Pebe dalam risetnya, dikutip Sabtu 26 Februari.

Pebe mengatakan, kinerja Sido Muncul tahun lalu didukung kenaikan penjualan ekspor mencapai 86 persen dan berkontribusi sekitar 4 persen terhadap total pendapatan tahun 2021. Ia pun memperkirakan kontribusi penjualan ekspor bisa naik menjadi 6 persen di tahun 2022.

"Hal itu didukung oleh ekspansi target market ke beberapa negara serta penjualan essential oil dengan target market Eropa dan Amerika," jelasnya.

Lebih lanjut kata Pebe, inovasi produk dan strategi digital Sido Muncul juga bakal jadi penopang pertumbuhan kinerja keuangan produsen Tolak Angin tersebut tahun ini.

Pebe juga menyoroti keberhasilan perseroan dalam mencetak margin keuntungan kotor (gross profit margin) menjadi 56,9% pada 2021 atau tertinggi sepanjang masa bagi perseroan.

"Kami menilai kenaikan ini didorong oleh harga bahan baku yang stabil bersamaan dengan kenaikan rata-rata harga jual produk herbal perseroan," ungkapnya.

Sehingga Samuel Sekuritas menargetkan kenaikan laba bersih Sido Muncul menjadi Rp1,44 triliun di tahun 2022 ini, dibandingkan raihan tahun lalu Rp1,26 triliun. Pendapatan perseroan juga diharapkan meningkat dari Rp4,02 triliun menjadi Rp4,60 triliun.