Di 2022, Sido Muncul Diprediksi Lanjutkan Kinerja Positif, Ini Perkiraan Harga Sahamnya
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat. (Foto: Dok. Sido Muncul)

Bagikan:

JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diperkirakan bakal melanjutkan kinerja positif pada tahun 2022 ini. Riset dari NH Korindo Sekuritas beralasan, hal tersebut sejalan dengan tingginya kesadaran masyarakat akan menjaga kesehatan dengan menggunakan produk herbal.

Proyeksi NH Korindo ini juga sejalan dengan potensi pertumbuhan pendapatan yang dapat diraih oleh SIDO dari penjualan produk-produk terbaru yang diterima dengan baik oleh para konsumen. Terlebih, konsumen juga tidak melupakan produk eksisting yang sudah beredar di pasaran yang memberikan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) hingga 51 persen selama 3 tahun terakhir.

"Perseroan juga mencatatkan peningkatan pertumbuhan triwulanan yang substansial, didorong oleh penjualan yang kuat dari Vitamin C1000 baru rasa, varian Ready to Drink (RTD), dan produk suplemen baru," jelas NH Korindo Sekuritas, dikutip Rabu 16 Februari.

Lebih lanjut, kinerja positif, dibarengi dengan upaya peningkatan kesadaran merek kepada masyarakat dengan melakukan kolaborasi lebih dari 20 marketplace yang ada di Indonesia. Upaya itu membuahkan hasil yang manis, produk suplemen herbal buatan SIDO laris manis pada pasar online dan memberikan sumbangsih terbesar dari lini penjualan daring/online.

"Faktor utama, ditopang oleh tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan," jelas NH Korindo Sekuritas.

Selain itu, tingginya permintaan suplemen penambah kekebalan imun tubuh juga berkontribusi dalam peningkatan laba bersih perseroan selama tahun 2021 yakni 35 persen atau setara dengan Rp865 miliar. Adapun pendapatan SIDO pada tahun yang sama mencapai Rp2,7 triliun dengan peningkatan penjualan 23 persen.

Secara rinci, produk jamu (TA) dan minuman sebagai top kontributor total penjualan membukukan pendapatan sebesar Rp1,2 triliun atau naik 26,9 persen secara tahunan danRp 326 miliar atau setara dengan 33,0 persen dari masing-masing segmen.

Adapun dari segi ekspor, penjualan ekspor pada akhir September 2021 menunjukan peningkatan sebesar 39 persen, dan memberikan kontribusi 2,6 persen dari total penjualan. Negara tujuan ekspor seperti Nigeria dan Malaysia masih menjadi kontributor utama dengan produk Kuku Bima dan Tolak Angin sebagai produk utama.

Ke depan, NH Korindo Sekuritas berharap negara tujuan ekspor lainnya seperti Filipina dan Arab Saudi juga mampu memberikan peningkatan kinerja. Usaha perseroan dalam pengembangan minyak atsiri juga tidak lepas dari pantauan.

Untuk itu NH Korindo memutuskan untuk menaikan target harga dari saham SIDO pada Rp1,030 per saham dari sebelumnya Rp979 per saham atau naik 5,2 persen dari konsensus dan naik 13,1 persen dari harga sebelumnya di Rp910 per saham.