JAKARTA - Puluhan ribu pengusaha dan pekerja berkomitmen menangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sekali putaran. Bahkan, di sisa waktu jelang pencoblosan, mereka akan berupaya lebih keras lagi agar tak ada perlawanan dari pasangan calon (paslon) lainnya.
Acara bertajuk "Konsolidasi Nasional 20 Ribu Pengusaha Dan Pekerja Untuk Prabowo Gibran Menangkan Sekali Putaran" yang diselenggarakan di Stadion Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin 5 Februari.
Turut hadir dalam acara ini Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Perkasa Roeslani, Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran Hashim Djojohadikusumo, Erick Thohir, Anindya Bakrie, dan Maruarar Sirait.
Akbar Himawan Buchari selaku Ketua Panitia mengatakan, seluruh pengusaha dan pekerja telah mantap berjuang bersama paslon nomor urut 2.
"Jadi 20 ribu ini hanya perwakilan di seluruh Indonesia. Angka sebenarnya mungkin ratusan ribu, bahkan jutaan," ujar Akbar dalam siaran persnya di Jakarta.
Setidaknya, ada tujuh relawan pengusaha yang mengikuti konsolidasi nasional ini. Pertama, Barisan Pengusaha Pejuang (BPP). Kedua, Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim). Ketiga, Relawan Pengusaha Indonesia Berkarya (Repika). Keempat, Relawan Rumah Indonesia Prabowo Gibran (RRI Pagi). Kelima, Prabowo Gibran SIKAPP. Keenam, Gerakan Pagi Nusantara (GPN). Ketujuh, Gerakan Tenaga Konsultan Indonesia (Gertak).
Kata Akbar, alasan ketujuh relawan ini mendukung paslon nomor urut 2 sangat sederhana. Mereka yakin, di tangan Prabowo-Gibran Indonesia akan mencapai Indonesia Emas 2045. Sebab itu, mereka menjadi garda terdepan untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Lagipula, hanya paslon nomor urut 2 yang dengan tegas ingin melanjutkan program Presiden Joko Widodo. Bagi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) itu, kinerja pemerintahan Jokowi sangat baik.
Ia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 tembus 5 persen. Adapun jumlah pengusaha sebanyak 3 persen dari populasi Indonesia, sedangkan jumlah pekerjanya sebesar 53 persen dari populasi.
Meski terbilang mentereng, Presiden terus bekerja keras menekan angka pengangguran terbuka. Salah satunya dengan melahirkan 52 juta pengusaha pemula, dengan dukungan investasi dan hilirisasi yang dihadirkan di dalam negeri.
Hal ini sejalan dengan visi misi Prabowo-Gibran. "Mendorong keberlanjutan Indonesia maju, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur," ucap Akbar.
Guna melanjutkan keberhasilan tersebut, ketujuh relawan tersebut terus membantu kemenangan Prabowo-Gibran dengan berbagai kegiatan. Seperti makan siang dan susu gratis kepada masyarakat, sekolah dan pesantren, jalan sehat, senam goyang gemoy, konser dan salawatan, silaturahmi ke pesantren dan kiai kampung.
Pria yang juga Ketua Dewan Pembina BPP itu merasakan betul berbagai kegiatan tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat. Menurutnya, hal itu bisa dilihat di sejumlah lembaga survei.
Hanya saja, hasil baik ini tak membuat Akbar dan relawan pengusaha lainnya puas. Bahkan di sisa waktu yang ada, mereka akan lebih all out lagi.
"Itulah alasan kami berada di sini. Kami berkomitmen memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran," cetus Akbar.
Baca juga:
Ketua TKN Rosan Perkasa Roeslani menyambut baik apa yang menjadi harapan relawan pengusaha dan pekerja. Ia juga mengapresiasi Akbar selaku inisiator terselenggaranya Konsolidasi Nasional 20 Ribu Pengusaha Dan Pekerja Untuk Prabowo Gibran Menangkan Sekali Putaran.
Rosan mengatakan, komitmen yang dilakukan hari ini bisa menjadi energi positif di 9 hari jelang pencoblosan.
"Pastinya ini menjadi semangat tersendiri untuk sama-sama memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran," cetusnya.
Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran Hashim Djojohadikusumo takjub melihat antusiasme pengusaha dan pekerja untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Ia semakin yakin Pilpres sekali putaran bisa terwujud.
"Melihat semangat teman-teman pengusaha dan para pekerja saya sangat yakin Prabowo-Gibran bisa menang sekali putaran. Ayo semua ajak keluarga untuk mencoblos paslon nomor urut 2," ajak Hashim.