Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah menetapkan target inflasi di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen di 2024 dari sebelumnya di kisaran 3 plus minus 1 persen pada 2023.

Untuk mencapai hal tersebut, kata dia, akan dilakukan berbagai upaya startegis dalam menjaga kebijakan moneter dan fiskal secara konsisten agar mendukung pengendalian inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kedua mengendalikan inflasi volatile food agar dapat terkendali di bawah 5 persen, dengan fokus pada komoditas beras, cabai, bawang. Kemudian juga menjaga ketersediaan pasokan dengan distribusi pangan untuk mitigasi risiko jangka pendek," Jelasnya pada awak media, Senin 29 Januari 2024.

Selain itu, sambung Airlangga, hal tersebut dilakukan juga sebagai langkah antisipasi pergeseran musim panen dan menjaga kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga akan memperkuat ketahanan pangan dengan menjaga stabilitas produktivitas.

"Kemudian ketersediaan data diperlukan dan memperkuat strategi antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan melanjutkan gerakan nasional pengendalian inflais pangan, serta komunikasi untuk menjaga ekspektasi Inflasi," jelasnya.

Airlangga menyampaikan pemerintah juga telah memutuskan melanjutkan program bantuan pangan sampai bulan Juni 2024 sebesar 10 kilogram dan akan memberikan bantuan langsung tunai untuk mitigasi risiko pangan sebesar Rp200.000 per bulan untuk 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Adapun BLT ini akan diberikan dari bulan Januari hingga Maret 2024 yang disalurkan pada bulan Februari untuk tiga bulan sekaligus sehingga masyarakat mendapatkan BLT sebesar Rp600.000.

"Ini untuk menggantikan program El Nino yang tahun kemarin diberikan pada akhir tahun kemarin sebesar Rp200.000 per bulan. Pada waktu itu selama dua bulan atau Rp400.000," ucapnya.

Airlangga menyampaikan dalam High Level Meeting (HLM) juga menyepakati sasaran inflasi hingga 2027 sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen yang akan ditetapkan dalam peraturan menteri keuangan.

Dia berharap, ke depannya target inflasi bisa tercapai sesuai dengan sasaran di tahun 2024.

"Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) juga akan melaksanakan rapat koordinasi nasional di bulan Juni dengan tema pengamanan produksi dan peningkatan efisiensi rantai pasok untuk mendukung stabilitas harga," pungkasnya.