KKP Buka Suara Soal Banyak Nelayan Tak Melaut Sejak Juli 2023, Begini Katanya
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merespons soal isu saat ini banyak nelayan di hampir seluruh pesisir Indonesia sudah tidak melaut lagi sejak Juli 2023.

Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Wahyu Muryadi menyebut, KKP sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut.

"Wah, (soal) itu tanyakan ke kandidat yang bersangkutan. KKP sudah memberikan bantuan semampunya sesuai anggaran," kata Wahyu kepada VOI, Kamis, 25 Januari.

Namun, dia tak menampik bahwa pemerintah melalui KKP pun sebenarnya sudah memberikan berbagai bantuan. Meskipun memang belum maksimal sepenuhnya karena ada keterbatasan anggaran.

"Kalau bantuan buat nelayan, sih, banyak mulai dari alat tangkap, kapal kecil dan sebagainya. Tapi, kan, budget-nya terbatas," ujarnya.

Dia mengeklaim, sebenarnya kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang seharusnya bisa dijalankan pada Januari 2024 ini dapat membantu menyejahterakan para nelayan.

Akan tetapi, kata Wahyu, hal tersebut mendapatkan banyak protes dari mereka sehingga harus ditunda selama sekitar 1 tahun.

"Semisal kebijakan PIT. Tapi, kan, diprotes para pemilik kapal atau pemain industri perikanan tangkap sampai protes ke presiden. Makanya ditunda setahun dari semestinya berlaku awal Januari (2024) lalu," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Parid Ridwanuddin menyayangkan bahwa tidak ada satu pun dari para calon wakil presiden (cawapres) yang menyoroti permasalahan pesisir laut.

Parid menilai, para nelayan di sejumlah daerah kini terpaksa tidak melaut selama enam bulan terakhir akibat cuaca buruk.

Menurut dia, perubahan iklim dunia sudah berdampak kepada masyarakat di daerah pesisir dan memberikan efek negatif terhadap kehidupan mereka.

Parid kecewa para kandidat memiliki banyak program soal ketahanan pangan, namun kurang memperhatikan isu kelautan dan perikanan.

"Kalau kami mau bicara juga soal pangan laut, kami harus bicara perlindungan aktor," ujar Parid dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 23 Januari.

Dia menjelaskan, nasib memilukan yang dialami para nelayan Indonesia karena krisis iklim.

Nelayan-nelayan di Indonesia itu setiap tahun menghadapi cuaca buruk atau ombak tinggi yang mengancam nyawa mereka.

"Hari ini, kalau kami cek ke nelayan-nelayan Indonesia itu sudah enam bulan pada enggak melaut. Nah, ini enggak disebut oleh cawapres kemarin," katanya.

Berdasarkan data Walhi, para nelayan di banyak pesisir Indonesia sudah tidak melaut sejak Juli 2023 karena cuaca buruk.