ACEH - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) akan berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam upaya mempercepat pemulangan nelayan asal Kota Sabang, Aceh.
Nelayan bernama Ade Elfikar (40) ini sebelumnya terapung di kawasan perairan Racha Selatan, Pulau Phuket dan diselematkan Kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla) area Thailand.
“KNTI Aceh sudah melapor kejadian ini ke KNTI Pusat di Jakarta, dan pihak pusat segera berkonsultasi dengan Kemenlu dan KKP perihal penanganan cepat kepulangan nelayan tradisional asal Sabang ini,” kata Ketua KNTI Aceh Azwar Anas di Banda Aceh, Antara, Jumat, 18 Juni.
Menurut dia nelayan tradisional Sabang itu terdampar ke Thailand karena mengalami kerusakan mesin boat akibat dihantam ombak saat melaut. Ia dilaporkan hilang usai bertolak dari bibir pantai ke tengah laut pada 6 Juni 2021 lalu.
BACA JUGA:
“Setelah berhari-hari terombang-ambing di laut akhirnya ditemukan pada Minggu 13 Juni 2021 oleh Bakamla Thailand,” katanya.
Di samping cuaca buruk, penyebab kejadian umumnya dipicu soal infrastruktur boat dan mesin nelayan tradisional Aceh yang sudah berusia tua. Potensi kerusakan di tengah laut sangat besar apalagi dengan cuaca buruk.
Karena itu dia meminta Pemerintah Aceh untuk lebih memperhatikan nelayan tradisional agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali pada masa datang.
“Harapan kita kepada Pemerintah Aceh agar benar-benar peduli dengan nelayan tradisional Aceh, dalam bentuk pembinaan atau dalam bentuk bantuan boat dan alat tangkap,” katanya.