JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto mengatakan lumbung pangan atau food estate menjadi kunci ketahanan dan kemandirian pangan. Menurut dia, food estate menjadi satu-satunya jalan yang harus diambil.
Menurut Prabowo, food estate adalah strategi untuk mengatasi polemik pangan dan pertanian. Bahkan, kata dia, food estate sudah digagas sejak tahun 1970-an oleh tokoh militer yang menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina di era Orde Baru Ibnu Sutowo.
“Salah satu strategi yang paling utama adalah food estate, lumbung padi yang sudah digagas oleh Pak Ibnu Sutowo dari tahun 70. Jadi sudah hampir 50 tahun yang lalu, dan ini satu-satunya jalan,” katanya dalam Dialog Capres 02 Prabowo Subianto bersama Kadin di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat, 12 Januari.
Prabowo mengatakan food estate ini menjadi solusi untuk ketahana pangan karena tak sedikit pedagang yang menganut paham neolit. Dimana lebih mementingkan produk luar negeri.
“Karena paham orang-orang neolit, ‘Ndak usah, untuk apa beli beras dari petani Indonesia, beli aja dari petani Vietnam, lebih murah. Padahal kalau dia tutup, dia tidak mau jual, kita makan apa?,” ucapnya.
Dia juga bilang bahwa food estate bukan sesuatu konsep baru dia sampaikan. Menurut Prabowo, konsep ini sudah diutarakannya sejak lama.
“Saya sudah bicara bertahun-tahun, ada rekam digital, rekam cetak saya semua, dari berapa tahun kita harus punya food estate yang besar,” katanya.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Prabowo mengungkapkan alasan mengapa petani muda di Indonesia minim, hal ini karena melihat para petani terdahulu tidak sejahtera. Sementara di Jerman, anak-anak muda justru tertarik pada sektor pertanian.
Karena itu, Prabowo mengatakana kesejahteraan petani harus diperhatikan agar mendorong minat anak-anak muda tertarik dengan sektor pertanian.
“Jadi keberpihakan, pengelolaan, pupuk harus ke petani, jangan pupuk banyak perantaranya, dan jangan biarkan diperagangkan, itu pupuk subsidi untuk rakyat, benih dan sebagainya,” ucapnya.