Wamen BUMN Targetkan Restrukturisasi ID FOOD Rampung dalam 9 Bulan
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian BUMN menargetkan testrukturisasi Holding BUMN Pangan ID FOOD rampung dalam waktu sembilan bulan.

Artinya, restrukturisasi haruskan selesai sebelum pergantian pemerintahan baru.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam HUT ke-2 ID FOOD, di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Senin, 8 Januari.

“Ini (restrukturisasi) harus beres ditangan saya. Jadi enggak ada pilihan, saya tidak mau ini tidak beres di 9 bulan ini. Jadi saya tidak mau meninggalkan masalah ke periode berikutnya,” katanya.

Awalnya, Tiko sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo bercerita, saat ditunjuk untuk membehani kondisi perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID FOOD hal pertama yang dilakukan adalah membenahi keuangan perusahaan.

“Dalam konteks ID FOOD tentunya ini menjadi hal yang tidak mudah karena pertama kita tahu kondisi keuangan harus kita perbaiki segera. Tanpa perbaikan kondisi keuangan yang signifikan tentu untuk kontributif baik kepada pemegang saham maupun kepada stakeholders akan menjadi tantangan besar,” ujarnya.

Kemudian, Tiko sapaan akrab Kartika mengatakan awalnya RNI memiliki anak usaha berjumlah 11 perusahaan. Kemudian dilakukan konsolidasi, hingga terbentuk Holding BUMN Pangan ID FOOD dengan lima BUMN yang menjadi anggota holding.

Tiko mengatakan setalah membenahi kondisi keuangan, selanjutnya yang akan dilakukan adalah melakukan transformasi model bisnis. Tujuannya agar anggota Holding BUMN Pangan ID FOOD memiliki fokus masing-masing.

“Jadi bukan hanya keuangannya ditransformasi tapi juga business model dan organisasi ditransformasi karena duplikasi fungsi, fokus juga harus kita rapikan. Mana yang di on farm, mana yang di off farm, mana yang logistik, mana yang trading, produknya mana, mana yang lakukan penugasan, mana yang komersial,” tuturnya.

“Ini kalau tidak dijelaskan nanti kayak benang ruwet karena masing-masing jadi nyampur semua,” sambungnya.

Karena itu, Tiko pun mempertanyakan mengapa penugasan transformasi ID FOOD diberikan di akhir 2023 saat periode kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN hampir selesai. Meski begitu, Tiko mengaku akan menyelesaikannya.

“Kenapa baru sekarang, kenapa enggak di 2019 beresinnya gitu kan. Saya perasan beresin Garuda, Jiwasraya dari 2019, ini (ID FOOD) kenapa baru 2023 mau 2024 baru mulai. Ini saya juga agak bingung juga kenapa serius baru sekarang beresin keuangan. Jadi ini harus kita beresin selesai di tahun 2024 ini sebelum pergantian pemerintahan,” jelasnya.

Terkait dengan bagaimana skema transformasi model bisnis yang akan dilakukan, Tiko mengatakan belum akan sama seperti saat ini. Contohnya, kata Tiko, seperti restrukturisasi yang dilakukan PTPN.

“Jadi nanti mohon maaf teman-teman Dirut yang ada di BUMN yang sekarang ada di BUMN ID FOOD saya akan transform juga model bisnisnya, belum tentu kewenangannya sama kayak dulu,” ucapnya.

“Karena sebagai contoh waktu PTPN kemarin kan PTPN kita ubah kan total dimana kewenangan PTPN 1 sampai 14 kita ubah. Dan akhirnya muncul tiga subholding baru dimana ada Sugarco, Palmco sama Supportingco,” sambunya.