JAKARTA - Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury meminta Holding BUMN Pangan, ID FOOD untuk mengoptimalkan aset infrastruktur anak usaha PT Berdikari, khususnya pergudangan dan rantai dining atau cold and dry chain menjelang pengelolaan cadangan pangan (CPP) terutama untuk daging sapi dan unggas.
“Melalui optimalisasi aset, infrastruktur pergudangan ID FOOD Group perlu dimaksimalkan untuk rantai pasok pangan terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Kamis, 9 Maret.
Berdasarkan catatan, aset pergudangan yang dikelola ID FOOD Group melalui anak perusahaan PT Berdikari memiliki luasan lahan sekitar 27.070 meter persegi (m2) dengan luas pergudangan 1.444 m2.
Aset tersebut berada di wilayah Jakarta Utara yang strategis dengan akses logistik moda transportasi seperti pelabuhan Tanjung Priok, stasiun kereta api dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Karena itu, Pahala meminta ID FOOD untuk menyiapkan infrastruktur logistik mulai dari gudang kering dan berpendingin, armada, sampai ke teknologi pendukung dalam mengoperasikan pengendalian stok pangan yang merupakan peran BUMN terhadap implementasi CPP.
“Dalam pengelolaannya, dipastikan juga kedisiplinan terhadap pengelolaan risiko operasional pergudangan,” jelas Pahala.
Sementara itu, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan ID FOOD tengah menyiapkan sistem rantai pasok pangan terintegrasi.
Lebih lanjut, Frans mengatakan, sistem ini berfungsi mengintegrasikan hulu hilir pangan mulai dari produsen, distributor hingga ke konsumen dengan dukungan ID FOOD Group sektor perdagangan logistik.
Di tingkat hulu, sambung Frans, sistem ini mendata produsen berdasarkan komoditas pangan di seluruh Indonesia, spesifikasi produk, pola produksi pangan berdasarkan musim, maupun tren harga pangan.
Sementara di tingkat distributor atau di hilir, sistem akan mendata distributor komoditas di berbagai daerah, monitoring pergerakan harga pasar atau harga konsumen di seluruh wilayah guna menjaga keseimbangan pasokan.
“Jadi dengan digitalisasi, ID FOOD akan mengoperasikan sistem supply dan demand stok pangan dan mendapatkan informasi jika mendapat peningkatan permintaan stok di suatu daerah,” ujar Frans.
Menurut Frans, langkah ini pun merupakan cara tepat sebagai upaya dalam mengamankan pasokan pangan.
Karena itu, Frans pun mengajak kolaborasi para produsen atau supplier pangan untuk bersinergi dengan BUMN ID FOOD.
BACA JUGA:
Pada kesempatan ini, Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi Holding Pangan ID FOOD, Bernadetta Raras menjelaskan sistem rantai pasok yang disiapkan untuk ID FOOD Group termasuk PT Berdikari dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa infrastruktur permanen cold storage, portable cold storage, reefer container hingga armada berpendingin yang terintegrasi dan termonitor secara digital.
“Fasilitas tersebut untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan hingga ke seluruh wilayah Indonesia yang dikelola oleh ID FOOD Group,” pungkas Raras.