JAKARTA - Anak usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Satria Bahana Sarana (SBS) punya langkah strategis untuk menhadapi fluktuasi harga batu bara di tahun 2024.
Asal tahu saja, harga batu bara mengalami fluktuasi yang signifikan sepanjang tahun 2023. Harga Batu bara Acuan (HBA) Indonesia pada Januari 2023 menyentuh angka 305,21 dolar AS per ton, namun di Oktober 2023 merosot jauh di angka 123,96 dolar AS per ton.
Sekretaris Perusahaan PT SBS Yudhi Wibowo mengatakan dihadapkan pada tantangan yang kompleks untuk menjaga keberlanjutan operasional, perusahaan yang bergerak di Jasa Penambangan melakukan efisiensi dan optimasi sepanjang tahun 2023.
Menurutnya langkah yang diambil PT SBS menjadi kunci utama bagi perusahaan untuk tetap bertahan dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan ditengah ketidakstabilan harga batu bara.
"Inisiatif strategis yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengeluaran perusahaan dalam semua aspek operasional. Upaya ini membantu perusahaan menekan biaya produksi, meningkatkan marjin laba dan memastikan kelangsungan operasional yang berkelanjutan," ujar Yudhi dalam keterangannya kepada media, Rabu 20 Desember.
Selama operasional PT SBS sepanjang Januari sampai September 2023, kata dia, perusahaan berhasil melakukan efisiensi dan optimasi sebesar Rp52,5 miliar dari rencana efisiensi sebesar Rp5,2 miliar atau melampaui target 716 persen.
BACA JUGA:
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan Program Agile Way of Working, yang terdiri dari bidang sumber daya manusia, penggunaan bahan bakar, pembuatan mechanical pit stop dan efisiensi biaya rental.
Selain itu, perusahaan juga memprioritaskan efisiensi dalam segala aspek operasionalnya. Hanya dengan melakukan langkah-langkah ini, PT SBS tetap bertahan dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan di tengah tantangan pasar yang fluktuatif.
"Melalui upaya efisiensi ini, diharapkan tercapainya pengurangan biaya yang signifikan, meningkatkan daya saing dan memastikan kesinambungan perusahaan dalam jangka panjang," pungkas Yudhi.