JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,8 triliun pada triwulan III tahun 2023. Sementara dari sisi pendapatan PTBA membukukan sebesar Rp27,7 triliun dengan total aset sevesar Rp36 triliun.
Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra mengatakan, capaian laba bersih tersbut ditopang oleh peningkatan kinerja operasional perusahaan yang berhasil mencatatkan total produksi batu bara hingga 31,9 juta ton atau tumbuh 15,2 juta ton. Pada periode sebelumnya PTBA memcatatkan produksi sebesar 27,7 juta ton.
"Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 14,9 persen menjadi 27,0 juta ton," ujarnya dlam keterangan yang diterima VOI, Senin, 30 Oktober.
Kemudian hingga triwulan III 2023, Perseroan juga mencatat penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51 persen.
"Berbagai hal yang menjadi tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 33 persen dari 128,5 dolar AS per ton pada Januari-September 2022 menjadi 86,3 dolar AS per ton pada Januari-September 2023," lanjut Niko.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.
Niko memambahkan, PTBA juga berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.
"Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA," pungkas Niko.