Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkam negosiasi pelepasan atau divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih berproses. Erick bilang harga yang ditawarkan Vale masih kemahalan.

Karena itu, Erick mengatakan pihaknya terus berupaya menekan harga tersebut. Erick mengatakan pihak Indonesia ingin mendapatkan harga yang terbaik.

Seperti diketahui, pemegamh saham Vale Indonesia yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM) sepakat untuk melepaskan 14 persen saham mereka kepada PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

“Masih bertahan BUMN, masih negosiasi,” ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, ditulis Rabu, 20 Desember.

Meksi begitu, Erick enggan mengungkapkan target penyelesaian negosiasi harga divestasi saham tersebut. Ia hanya menekankan akan terus melakukan negosiasi dengan pihak Vale sampai mendapat nilai yang menguntungkan Indonesia.

“Pokoknya selama-lamanya. Sampai kita dapat yang kita mau,” tuturnya.

Erick mengatakan pemerintah telah menerima keputusan Vale untuk hanya melepas 14 persen saham ke MIND ID dari 31 persen yang diinginkan Kementerian BUMN.

Karena itu, sambung Erick, penetapan harga juga harus baik bagi pihak Indonesia.

Namun, Erick menekankan, upaya negosiasi untuk menekan harga ini bukan berarti menandakan Indonesia tidak ramah terhadap investor asing.

“Valuasi harganya kita musti fair, karena ini barang kita kok. Tapi bukan berarti kita enggak friendly sama investasi asing,” ucap Erick.

Sekadar informasi, pelepasan saham Vale Indonesia merupakan sarat yang harus dipenuhi untuk perpanjangan kontrak yang akan berakhir di 28 Desember 2025 mendatang. Di mana, minimal 51 persen saham dikuasai oleh pihak Indonesia.

Adapun komposisi saham Vale Indonesia yakni 43,79 persen dipeganv Vale Canada Limited yang juga sabagai pengendali. Lalu, 15,03 dipegang Sumitomo Metal Mining. Kemudian, 20 persen dipegang publik dengan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara MIND ID memiliki 20 persen saham Vale Indonesia yang telah dikuasai sejak 2020. Maka dengan divestasi saham lanjutan sebesar 14 persen tersebut pihak Indonesia bahkan memiliki 54 persen saham Vale Indonesia.

Rinciannya, 34 persen saham yang dimiliki MIND ID dan 20 persen saham di BEI.