Bagikan:

JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) buka suara terkait permintaan Mebteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang meminta Perseroan memberikan harga murah untuk divestasi 14 persen saham Vale.

INCO yang diwakili Chief Financial Officer (CFO) Vale Indonesia, Bernardus Irmanto menegaskan jika pentapan harga saham merupakan kewenangan pemegang saham, sedangkan dirinya sebagai manajemen hanya bertugas memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pemegang saham.

"Tugas kami adalah memberikan data dan informasi yang dibutuhkan ke para pemegang saham kami, untuk bisa berdiskusi untuk menetapkan harga," ujarnya dalam Konferensi Pers Public Expose Live 2023 yang dikutip Kamis 30 November.

Apalagi, kata dia, MIND ID, Vale Canada, dan Sumitomo telah menandatangani perjanjian pendahuluan atau Head of Agreement (HOA).

Dikatakan Bernardus,untuk bisa menetukan harga saham harus melalui beberapa tahapan yakni due deligent atau uji tuntas yang saat ini masih berlangsung.

Sehingga pertimbangan memberikan diskon dan harga saham divestasi tergantung pada proses negosiasi.

"Dan pemegang saham kami akan berdiksui dan bernegosiasi apa yang ditanyakan terkait apakah diskon atau perimbangkan satu variabel dan sebagainua itu tentu saja sangat tergantung dalam proses negosiasi yg dilakukan para pemegnag saham, kami tidak bsia memberikan infromasi lebih lanjut," beber dia.

Dirinya berharap, proses divestasi ini juga dapat segera dirampungkan karena menjadi milestone penting bagi Vale untuk memperpanjang kontrak karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Untuk informasi, KK INCO akan berakhir pada 28 Desember 2025. Sebagai syarat perpanjangan KK menjadi IUPK, Vale diwajibkan melakukan divestasi sahamnya ke Indonesia melalui holding tambang BUMN, MIND ID.

"Pemegang saham menyadari hal itu dan juga berkomitmen untuk menyelesaikan secepatnya supaya perpanjangan izin tambang yang dimiliki perusahaan bisa selesai secepatnya," pungkas Bernardus.

Sekadar informasi, saat ini saham Vale Indonesia dipegang oleh Vale Canada Limited sebesar 43,79 persen. Sementara Sumitomo Metal Mining memiliki 15,03 persen.

Lalu sekitar 20 persen dipegang publik denga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sedangkan MIND ID sendiri sudah memiliki 20 persen saham Vale Indonesia.

Dengan penambahan 14 persen saham dari divestasi tersebut, total kepemilikan saham MIND ID sebesar 34 persen di Vale Indonesia.

Porsi ini sekaligus membuat MIND ID menjadi pemegang saham mayoritas Vale Indonesia.