Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menetapkan harga penawaran divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di akhir bulan ini. BUMN menargetkan harga divestasi saham akan lebih rendah di bawah harga pasar.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN akan meminta diskon kepada PT Vale Indonesia Tbk.

“Tapi yang pasti kita harus minta diskon. Ya yang pasti penawarannya lebib rendah dari market. Harganya belum ada, saya baru mau memasukkan penawaran harga tersebut akhir Januari 2024 nanti,” katanya usai menghadiri HUT ke-2 ID FOOD, di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Senin, 8 Januari.

Mengacu pada data RTI, dipembukaan perdagangan saham kedua, saham INCO diperdagangkan dengan harga Rp4.300 per lembarnya.

Negosiasi Berjalan Alot

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan negosiasi pelepasan atau divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih berproses. Erick bilang harga yang ditawarkan Vale masih kemahalan.

Karena itu, Erick mengatakan pihaknya terus berupaya menekan harga tersebut. Erick mengatakan pihak Indonesia ingin mendapatkan harga yang terbaik.

Seperti diketahui, pemegamh saham Vale Indonesia yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM) sepakat untuk melepaskan 14 persen saham mereka kepada PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

“Masih bertahan BUMN, masih negosiasi,” ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, ditulis Rabu, 20 Desember.

Meksi begitu, Erick enggan mengungkapkan target penyelesaian negosiasi harga divestasi saham tersebut. Ia hanya menekankan akan terus melakukan negosiasi dengan pihak Vale sampai mendapat nilai yang menguntungkan Indonesia.

“Pokoknya selama-lamanya. Sampai kita dapat yang kita mau,” tuturnya.

Erick mengatakan pemerintah telah menerima keputusan Vale untuk hanya melepas 14 persen saham ke MIND ID dari 31 persen yang diinginkan Kementerian BUMN. Karena itu, sambung Erick, penetapan harga juga harus baik bagi pihak Indonesia.

Sekadar informasi, pelepasan saham Vale Indonesia merupakan sarat yang harus dipenuhi untuk perpanjangan kontrak yang akan berakhir di 28 Desember 2025 mendatang. Di mana, minimal 51 persen saham dikuasai oleh pihak Indonesia.

Adapun komposisi saham Vale Indonesia yakni 43,79 persen dipeganv Vale Canada Limited yang juga sabagai pengendali. Lalu, 15,03 dipegang Sumitomo Metal Mining. Kemudian, 20 persen dipegang publik dengan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara MIND ID memiliki 20 persen saham Vale Indonesia yang telah dikuasai sejak 2020. Maka dengan divestasi saham lanjutan sebesar 14 persen tersebut pihak Indonesia bahkan memiliki 54 persen saham Vale Indonesia. Rinciannya, 34 persen saham yang dimiliki MIND ID dan 20 persen saham di BEI.