Bagikan:

JAKARTA - PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) atau Allo Bank membidik pertumbuhan kredit sebesar 12 persen (year-on-year/yoy) pada 2024.

“Pertumbuhan kredit pada 2024 kami targetkan di kisaran 12 persen yoy dengan nilai penyaluran kredit Rp8,5 triliun,” kata Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengutip Antara.

Kredit bank hingga kuartal III-2023 tercatat sebesar Rp7,32 triliun, sedikit meningkat dibandingkan kredit pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,2 triliun.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross bank berada pada level 0,1 persen.

Indra menyebut kinerja kredit mendorong total aset perbankan yang tercatat sebesar Rp11,99 triliun, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,05 triliun.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp4,89 triliun atau tumbuh 19,85 persen yoy. Sementara ekuitas dilaporkan sebesar Rp6,81 triliun hingga September 2023.

Net interest margin (NIM) berada pada level 8,8 persen, menunjukkan tren peningkatan sejak 2021 sebesar 4,4 persen dan 6,0 persen pada periode tahun berikutnya.

Return of assets (ROA) juga tumbuh secara konsisten dari 2,7 persen pada 2021, 3,8 persen pada 2022, kemudian menjadi 4,8 persen pada 2023.

Capital adequacy ratio (CAR) juga meningkat, dari 78,4 persen pada September 2022 menjadi 84,6 persen pada periode yang sama tahun 2023.

Pendapatan operasional bank tercatat sebesar Rp833 miliar, sementara biaya operasional Rp395 miliar. Sementara itu, pendapatan bunga bersih dilaporkan sebesar Rp757 miliar.

Secara keseluruhan, laba bersih bank yaitu sebesar Rp339 miliar atau tumbuh dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp209 miliar.

“Kami tetapi optimistis untuk kinerja 2024, namun tetap dengan waspada dan penuh kehati-hatian,” ujar Indra.