Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) melakukan Switch Over (SO) ke-7 di Stasiun Manggarai.

Pelayanan penumpang pada Stasiun Manggarai akan mengalami penyesuaian kembali.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal menyebutkan bahwa pelaksanaan SO ke-7 ini sebagai bagian dari pengembangan stasiun sentral. SO ke-7 ini dilakukan dua tahap.

Pada pelaksanaan SO ke-7, sambung Risal, pelayanan penumpang pada Stasiun Manggarai akan mengalami penyesuaian kembali, khususnya bagi penumpang Commuter Line Cikarang.

“Tahap 1 dilakukan pada Sabtu, (9 Desember) kemarin, sementara Tahap 2 akan dilakukan pada (besok) 16 Desember 2023,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 15 Desember.

Akses Keluar Masuk Penumpang Diubah

Pada Tahap 1, SO ke-7 Stasiun Manggarai dilakukan dengan pengoperasian bangunan baru dan gedung wing kiri pada sisi timur stasiun. Dengan dioperasikannya bangunan baru ini, akses pintu keluar masuk pengguna dari sisi timur stasiun dialihkan seluruhnya melalui bangunan ini.

Risal mengatakan akses keluar masuk pengguna ini juga sudah tersambung dengan koridor menuju layanan transportasi umum lainnya.

“Setelah dilakukan pemindahan akses keluar masuk pengguna ini, pengguna tidak lagi akan melintas pada jalur kereta aktif sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna,” tuturnya.

Jalur Perjalanan Commuter Line Diubah

Selanjutnya, sambung Risal, Tahap 2 SO ke-7 akan dilakukan dengan pengaktifan jalur 1 dan 2 baru beserta peronnya. Dengan pengaktifan jalur baru tersebut penomoran jalur di Stasiun Manggarai akan mengalami perubahan yang akan efektif diberlakukan mulai 17 Desember 2023.

Pada lantai dasar (at grade track) menjadi jalur 1 hingga jalur 8 yang diperuntukan untuk perjalanan Commuter Line Cikarang dan Commuter Line Basoetta serta KA Jarak Jauh.

Sedangkan untuk Commuter Line Bogor tidak mengalami perubahan dan tetap menggunakan peron yang sama.

“Waktu tempuh dan antrean KA juga akan berkurang signifikan pasca SO ke-7 Tahap 2 sebab nantinya perjalanan Commuter Line akan dioperasikan dengan jalur ganda pada ruas jalur Manggarai-Jatinegara, dari sebelumnya hanya jalur tunggal,” ungkap Risal.

Selain terdapat pengurangan waktu tempuh, Risal menyebut juga dengan dilakukannya SO ke-7 Tahap 2 ini area perpindahan penumpang juga akan lebih luas.

Hal ini karena area concourse pada bangunan baru Stasiun Manggarai dioperasikan menyusul adanya SO ini.

“Pada masa awal-awal pasca SO ke-7 ini kami siagakan petugas untuk memandu alur penumpang sehingga adaptasi penumpang dapat berlangsung lancar dan tidak menimbulkan kebingungan,” kata Risal.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengingatkan kepada seluruh pengguna Commuter Line untuk memperhatikan lagi nomor pada jalur-jalur keberangkatan Commuter Line yang ada di Stasiun Manggarai.

“Dengan perubahan pemberangkatan dan nomor jalur ini, perhatikan kembali nomor jalur kereta serta ikuti arahan dari petugas di stasiun,” kata Asdo.

Asdo juga menyampaikan, dengan pelaksanaan SO ke-7 Stasiun Manggarai ini pelayanan pengguna Commuter Line juga semakin meningkat.

“Dengan area akses keluar masuk pengguna yang cukup luas, KAI Commuter akan mengoperasikan sebanyak 9 gate elektronik untuk proses tap masuk dan tap keluar pengguna Commuter Line,” tegas Asdo.

Berikut rincian penyesuaian nomor jalur dan peron bagi pengguna Commuter Line di Stasiun Manggarai:

1. Pengguna Commuter Line Cikarang untuk tujuan Tanah Abang/Kampung Bandan yang semula dilayani pada peron antara jalur 6 dan 7 akan dialihkan menjadi pada peron diantara jalur 1 dan 2;

2. Pengguna Commuter Line Cikarang untuk tujuan Bekasi/Cikarang yang semula dilayani pada peron jalur 8 akan dialihkan menjadi pada peron antara jalur 3 dan 4;

3. Pengguna Commuter Line Feeder untuk tujuan Tanah Abang/Kampung Bandan yang semula dilayani pada peron jalur 6 dan 7, akan dialihkan menjadi pada peron antara jalur 1 dan 4;

4. Pengguna Commuter Line Bandara Soetta yang semula dilayani pada jalur 9 akan dialihkan menjadi jalur 7 dan 8.