Stasiun Manggarai Layani Kereta Jarak Jauh, Gambir Difungsikan untuk Naik Turun Penumpang KRL
Ilustrasi - Kereta api Argo Parahyangan memasuki Stasiun Gambir, Jakarta. (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Stasiun Gambir berhenti melayani kereta jarak jauh. Rencana ini menyusul adanya pembenahan di Stasiun Manggarai yang akan menjadi stasiun sentral.

Artinya, transit skala besar dan operasi semua jenis kereta akan dipusatkan di Stasiun Manggarai.

Selain itu, Stasiun Manggarai bakal menjadi pusat layanan integrasi moda baik intermoda maupun antarmoda.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Kementerian Perhubungan Rode Paulus mengatakan, ada kemungkinan Stasiun Gambir akan melayani kereta rel listrik (KRL).

Rode menjelaskan, tujuannya untuk mengurangi kepadatan penumpang.

"Desain Stasiun Manggarai dengan segala fasilitas di sana, memang didesain kereta jarak jauh itu berhenti sampai dengan Stasiun Manggarai saja," katanya dikutip Jumat 27 Mei.

Dengan skenario tersebut, kata Rode, diharapkan penumpukan penumpang yang terjadi di Stasiun Sudirman akan berkurang.

"Jadi Gambir nanti akan difungsikan untuk naik turun penumpang KRL. Sehingga beban yang ada di Sudirman dan seterusnya nanti bisa berkurang dan semuanya bisa langsung ke pusat kota di Gambir," ucapnya.

Sekadar informasi, Stasiun Gambir saat ini hanya dikhususkan melayani kereta jarak jauh. Sehingga KRL hanya melintas tanpa melakukan pemberhentian untuk naik dan menurunkan penumpang.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) terus berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Stasiun Manggarai sesuai jadwal yang ditetapkan.

Guna mendukung target tersebut, kegiatan switch over (SO) ke-5 akan dilakukan di Stasiun Manggarai.

Adapun kegiatan switch over di Stasiun Manggarai akan dilakukan pada Jumat, 27 Mei malam hingga Sabtu 28 Mei dini hari.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus menuturkan, kegiatan switch over ke-5 ini perlu dilakukan untuk menata dan mengkondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai, sehingga pembangunan dapat dilanjutkan.

"Kami akan memanfaatkan window time atau waktu jeda antara jam operasional kereta yang dimulai setelah kereta terakhir selesai beroperasi dan sebelum kereta pertama memulai perjalanan di esok harinya untuk pengerjaan SO 5 ini," katanya dalam keterangan resmi dikutip Selasa 23 Mei.

Lebih lanjut, Rode menjelaskan bahwa hal ini dilakukan agar perjalanan kereta api termasuk KRL Commuterline tidak terganggu.

Rode mengatakan Kegiatan SO 5 ini dilakukan dengan mengaktifkan jalur sementara (temporary track) untuk jalur 1 dan jalur 2, sekaligus menutup jalur 3, mengganti sistem persinyalan, serta memasang dan mengganti jaringan listrik aliran atas (JLAA) untuk menyesuaikan perubahan jalur.

"Total terdapat 8 titik pengerjaan saat SO 5 nanti dan akan menyambungkan jalur 1 dan jalur 3 yang temporary dengan yang existing dan menutup jalur 3. Sehingga pekerjaan struktur sipil bangunan gedung Stasiun Manggarai sisi timur bisa mulai dikerjakan agar target pengoperasian bangunan gedung di tahun 2023 bisa terealisasikan," ucapnya.

Dengan demikian, kata Rode, setelah kegiatan SO 5 dilakukan, akan terjadi penyesuaian jalur di Stasiun Manggarai yang digunakan untuk melayani penumpang kereta api. Pasca SO 5 nanti, jalur 1 dan jalur 2 Stasiun Manggarai hanya akan melayani Kereta Api Jarak Jauh, dan jalur 3 akan dinonaktifkan.

Sementara, lanjut Rode, untuk KRL Commuterline lintas Bekasi/Cikarang Line akan dilayani di jalur 6 dan jalur 7 Stasiun Manggarai. Lintas Bogor Line akan dilayani di Jalur 10, Jalur 11, Jalur 12, dan Jalur 13.