Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) terus berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Stasiun Manggarai sesuai jadwal yang ditetapkan.

Guna mendukung target tersebut, kegiatan switch over (SO) ke-5 akan dilakukan di Stasiun Manggarai.

Adapun kegiatan switch over di Stasiun Manggarai akan dilakukan pada Jumat 27 Mei malam hingga Sabtu 28 Mei dini hari.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus menuturkan, kegiatan switch over ke-5 ini perlu dilakukan untuk menata dan mengondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai, sehingga pembangunan dapat dilanjutkan.

"Kami akan memanfaatkan waktu jeda antara jam operasional kereta yang dimulai setelah kereta terakhir selesai beroperasi dan sebelum kereta pertama memulai perjalanan di esok harinya untuk pengerjaan SO 5 ini," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 23 Mei.

Rode menjelaskan, hal ini dilakukan agar perjalanan kereta api termasuk KRL Commuterline tidak terganggu.

Rode mengatakan, Kegiatan SO 5 ini dilakukan dengan mengaktifkan jalur sementara (temporary track) untuk jalur 1 dan jalur 2, sekaligus menutup jalur 3, mengganti sistem persinyalan, serta memasang dan mengganti jaringan listrik aliran atas (JLAA) untuk menyesuaikan perubahan jalur.

"Total terdapat 8 titik pengerjaan saat SO 5 nanti dan akan menyambungkan jalur 1 dan jalur 3 yang temporary dengan yang existing dan menutup jalur 3. Sehingga pekerjaan struktur sipil bangunan gedung Stasiun Manggarai sisi timur bisa mulai dikerjakan agar target pengoperasian bangunan gedung di tahun 2023 bisa terealisasikan," ucapnya.

Dengan demikian, kata Rode, setelah kegiatan SO 5 dilakukan akan terjadi penyesuaian jalur di Stasiun Manggarai yang digunakan untuk melayani penumpang kereta api.

Pasca SO 5 nanti, jalur 1 dan jalur 2 Stasiun Manggarai hanya akan melayani Kereta Api Jarak Jauh, dan jalur 3 akan dinonaktifkan.

Sementara untuk KRL Commuterline lintas Bekasi/Cikarang Line akan dilayani di jalur 6 dan jalur 7 Stasiun Manggarai.

Lintas Bogor Line akan dilayani di Jalur 10, Jalur 11, Jalur 12, dan Jalur 13.

Pola operasi berubah

Selain mengubah jalur pelayanan kereta api, pelaksanaan SO 5 juga diikuti dengan penyesuaian Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) KRL Commuterline.

Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, dalam GAPEKA hasil penyesuaian pasca SO 5, pola operasi KRL Commuterline akan mengalami perubahan yang cukup signifikan untuk Bogor Line dan Bekasi/Cikarang Line.

Secara umum, kata Anne, perubahan pola operasi KRL Commuterline akan dilakukan dengan mengikuti skema yakni semua KRL Bogor Line menuju ke Stasiun Jakarta Kota KRL Bekasi/Cikarang Line menggunakan 2 pola operasi.

1. Full Racket (Looping)

-Cikarang/Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Kampung Bandan-Pasar Senen-Jatinegara-Bekasi/Cikarang

-Cikarang/Bekasi-Jatinegara-Pasar Senen-Kampung Bandan-Manggarai-Jatinegara-Bekasi/Cikarang

2. Half Racket

-Cikarang/Bekasi-Jatinegara-Manggarai -Tanah Abang Kampung Bandan (PP)

-Cikarang/Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Tanah Abang-Angke (PP)

Anne menjelaskan, perubahan pola operasi pelayanan di Stasiun Manggarai akan dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengguna saat perpindahan peron untuk transit.

"Nantinya pengguna KRL tidak harus menyebrang jalur rel lagi dan bisa mengurangi aktivitas di passengers crossing yang berpotensi membahayakan nyawa penumpang saat menyeberang jalur rel," ucapnya.

Di samping itu, Anne menambahkan, penyesuaian layanan ini dimaksudkan agar perjalanan pengguna KRL tetap nyaman di tengah proses pengembangan dan pembangunan Stasiun Manggarai yang terus berlangsung.

Penyesuaian GAPEKA juga akan diikuti dengan penambahan persebaran rangkaian KRL pada lintas Cikarang.

"Sebelum diberlakukan penyesuaian, lintas Cikarang dilayani sebanyak 17 rangkaian KRL, nantinya akan meningkat menjadi 21 rangkaian KRL yang terdiri dari 10 dan 12 SF," jelasnya.

Anne mengatakan, kecepatan maksimal perjalanan KRL lintas Cikarang-Jatinegara juga akan mengalami peningkatan dari sebelumnya 70 Km/Jam menjadi 95 Km/Jam dan memangkas waktu perjalanan sekitar 2 menit.

Penyesuaian GAPEKA dan pemberlakuan pola operasi baru KRL Commuterline akan dilakukan setelah kegiatan SO 5 selesai dilaksanakan pada 28 Mei 2022.

Guna menyambut perubahan ini, DJKA akan berkolaborasi dengan KAI Commuter dan stakeholder lain untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.