Bagikan:

JAKARTA - Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyelenggarakan Temu Alumni dari tiga tempat berbeda secara bersamaan Kamis, 7 Desember. Temu alumni yang diberi tajuk "Dari Ujung Indonesia" itu dilaksanakan di Sabang, Aceh; Rote, Nusa Tenggara Timur; dan Merauke, Papua Selatan dan dihadiri ratusan alumni Prakerja.

"Tujuan utama kedatangan adalah untuk menunjukkan bahwa Prakerja hadir di berbagai daerah di Indonesia sampai ke ujung negeri. Di saat yang bersamaan kegiatan serupa juga di Sabang dan Merauke," kata Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari, di Rote, NTT, Kamis 7 Desember.

Kedatangan Prakerja dan acara temu alumni ini, lanjut Denni, juga sebagai bentuk usaha untuk mendengar kisah dan cerita, ataupun masukan dari alumni.

"Sedari awal saya tidak pernah memposisikan kalian sebagai yang inferior, tapi kalian adalah investasi bangsa kita ke depannya untuk lebih baik lagi," kata Denni.

Direktur Operasional Prakerja Hengki Sihombing yang hadir bersama Denni, menambahkan bahwa kehadiran Prakerja juga sekaligus ingin membuktikan bahwa penerima Prakerja itu riil ada. Sejauh ini terdapat 20 ribu pendaftar Prakerja di Rote.

"Yang sudah mendapatkan manfaat 10 ribu," kata dia.

Hengki ingin memastikan semua pendaftar Prakerja bisa memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan beasiswa pelatihan dan mengembangkan diri.

"Sekaligus saya juga mau melihat langsung apakah benar sebanyak itu yang sudah mendaftar dan menjadi alumni Prakerja," ujarnya di hadapan sekitar 90 alumni yang hadir.

Sebelum melangsungkan Temu Alumni di Rote, Hengki juga memberikan kuliah umum di Universitas Nusa Cendana, Kupang. Di hadapan seribu mahasiswa, Hengki mengisahkan perjalanan Prakerja sejak 2020. Turut pula hadir dalam kesempatan itu Wakil Dekan FEB Universitas Nusa Cendana Dr. Rolland E. Fanggidae.

Di Merauke, temu alumni dihadiri oleh Direktur Teknologi Prakerja Samsu Sempena dan Direktur Keuangan Sidiq Juniarso dihadiri oleh puluhan alumni.

"Kawan-kawan alumni ini merupakan ambassador, duta-duta Prakerja di daerah. Efektifkan komunikasi, teruslah bersinergi sesama alumni, termasuk bisa saling promosi bisnis masing-masing," kata Samsu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan ESDM Provinsi Papua Selatan Lambertus Fatruan yang hadir dalam temu alumni mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Prakerja.

"Kami berterimakasih atas peran besar Prakerja melakukan peningkatan kompetensi sudah berjalan meski kebanyakan online," kata Lambertus.

Ia berharap Prakerja terus berkembang dan memberikan manfaat bagi angkatan kerja di Merauke dan Papua Selatan.

"Kami berharap Prakerja lebih banyak menjangkau Orang Asli Papua (OAP). Di Papua Selatan, jumlah pengangguran 12 ribu orang, kami percaya program seperti ini bisa menurunkan tingkat pengangguran itu," ujar Lambertus.

Harapan yang sama juga disampaikan Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo saat ditemui di Kantor Gubernur Papua Selatan sehari sebelum temu alumni.

"Program ini sangat bermanfaat karena sudah melatih lebih dari 17 juta alumni se-Indonesia. Kami berharap agar Papua Selatan bisa berpartisipasi lebih besar lagi dalam program ini menyambut Indonesia Emas 2045," kata Apolo.

Temu Alumni di Sabang, Daerah Istimewa Aceh dihadiri oleh Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja Cahyo Prihadi. Di hadapan para alumni, Cahyo menyampaikan agar terus mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan dunia kerja ke depannya. Prakerja menyediakan beasiswa pelatihan untuk mengembangkan keahlian itu.

“Tidak ada yang bisa menolong selain diri kita sendiri. Ayo tumbuhkan semangat belajar, terus kembangkan diri dan meningkatkan kemampuan,” kata Cahyo.

Ia juga sekaligus mengajak para alumni untuk ikut dalam program Indonesia Skills Week yang diluncurkan saat bersamaan dengan temu alumni.

Peluncuran Indonesia Skills Week (ISW)

Bersamaan dengan acara Temu Alumni dari Ujung Indonesia, Prakerja juga meluncurkan program dwibulanan Indonesia Skills Week dan berlangsung dari 7-15 Desember 2023. Program ini terbuka bagi siapa saja yang sudah berumur 18 tahun, termasuk yang berstatus sebagai ASN, TNI/Polri, hingga alumni Prakerja yang tidak bisa menjadi peserta Prakerja.

Dalam acara temu alumni di Sabang, salah satu alumni Rowi Affandi diminta langsung mendaftar ISW di hadapan para peserta lainnya. Setelah mengikuti semua tahapan, Rowi berhasil membeli pelatihan gratis tentang Housekeeping Khusus Kamar Hotel Bintang Lima.

"Sangat mudah. Tinggal ikuti caranya," kata dia.

Rowi adalah alumni Prakerja lulusan gelombang 5 yang pernah bekerja di Hotel Fairmont Jakarta. Dia mengambil pelatihan itu untuk mengembangkan keahlian yang dimilikinya.

"Saya memang ingin belajar. Sebagai manusia, kita harus terus belajar," kata Rowi.

Adapun tahapan yang diikuti Rowi dan bisa dilakukan peminat pelatihan adalah dengan memiliki akun Prakerja, bagi yang belum bisa bikin akun Prakerja lewat situs prakerja.go.id. Lalu masuk ke halaman Indonesia Skills Week dan pilih pelatihan yang diinginkan dengan klik “Dapatkan Voucher Pelatihan”. Selanjutnya tunggu kode voucher dikirimkan ke email lalu tukarkan kode voucher itu seperti yang ditentukan. Dan terakhir, ikuti dan selesaikan pelatihan yang diambil.

Selain bidang perhotelan yang diambil Rowi, tersedia juga bidang pelatihan lainnya. Antara lain bahasa asing, gaya hidup, keuangan, kuliner, manajemen, pemasaran, perkantoran, pertanian, sosial dan perilaku, teknik, digital, hingga teknologi informasi. Terdapat banyak ribuan pelatihan gratis, berharga murah seperti Rp 20 ribu, dan berdiskon besar hingga 90 persen.

Testimoni Para Alumni

Para alumni yang mengikuti acara “Dari Ujung Indonesia” antusias untuk membagikan pengalamannya. Sriyatni dari Rote menceritakan awal mulanya sebagai Ibu Rumah Tangga, yang kemudian ikut pelatihan Pemilik Usaha Kecil serta leadership di Prakerja. Setelah itu dia bisa mengembangkan usahanya, paham apa yang harus dilakukan, sampai mengajukan KUR di BRI.

"Omset saya kini naik sampai menerima 2000 orderan," kata dia.

Kisah yang hampir sama juga terdapat di Sabang. Miftahul Jannah juga sukses membuka usaha berkat pelatihan tata rias yang diambilnya dari Prakerja. Perempuan 26 tahun itu kini mengelola sanggar dan memiliki badan usaha di bidang tata rias. “Awalnya memang suka dan hobi make up,” kata Miftahul menceritakan kisahnya.

Setelah lulus S1 Matematika dari UIN Ar Raniry Banda Aceh pada 2021, Miftahul kemudian memutuskan ikut Prakerja. Ia terus mencoba hingga delapan kali dan baru diterima pada gelombang 28 pada Mei 2022.

"Saya memang niat mencari pengalaman dan pengetahuan baru," kata dia.

Alumni Sabang lainnya, M. Fadhilul Abdi juga kini sukses menjadi seorang supervisor barista pada salah satu kafe di Banda Aceh. Sebagai lulusan SMA, Fadhilul niat mengambil pelatihan guna mendapatkan skill guna bersaing di dunia kerja. Berkat sertifikat pelatihan Prakerja, ia diterima menjadi barista dan terus berkarir hingga sekarang. “Saya sangat berterima kasih kepada Prakerja,” kata penerima gelombang 3 itu.