JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, pengembangan industri kosmetik di Indonesia memiliki potensi yang besar.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menyebut, hal ini selain Indonesia adalah pasar yang besar, juga dikarenakan ketersediaan sumber daya alam yang kaya akan tanaman herbal dan telah digunakan secara turun temurun untuk kesehatan dan produk kosmetik.
Reni mengatakan, nilai ekspor untuk jenis industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional pada Januari-Oktober 2023 telah menembus 601,15 juta dolar AS. Capaian ini meningkat jika dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama tahun 2022 sebesar 566,72 juta dolar AS.
"Sedangkan, untuk kontribusi industri kosmetik, termasuk industri kimia, farmasi, dan obat tradisional terhadap PDB pada kuartal III 2023 mencapai 3,83 persen," ujar Reni dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 29 November.
Dia menilai, industri kosmetik di Tanah Air semakin berkembang dengan memberikan berbagai produk inovatif bagi para konsumennya.
Hal ini seiring kesadaran masyarakat yang juga kian meningkat terhadap pentingnya merawat penampilan.
Sehingga, kata Reni, banyak merek kosmetik lokal yang terus terpacu untuk menghasilkan produk dengan teknologi dan tren kandungan terbaru sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.
"Apalagi dengan perkembangan zaman, produk kosmetik juga telah digunakan oleh berbagai segmen masyarakat, bahkan sudah tersedia produk kosmetik yang diformulasi secara khusus untuk kebutuhan bayi hingga laki-laki," katanya.
Selama ini, Ditjen IKMA rutin melakukan pembinaan dan pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) kosmetik, di antaranya melalui program pendampingan sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), fasilitasi izin edar produk, fasilitasi mesin dan peralatan, promosi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta penerapan industri 4.0.
Selain itu, program penguatan branding produk kosmetik, restrukturisasi mesin dan peralatan, hingga pendampingan sertifikasi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). "Dengan berbagai upaya ini, diharapkan dapat terbentuk ekosistem industri kosmetik mulai dari hulu sampai ke hilir," ucap Reni.
Lebih lanjut, Reni mengatakan, sejak 2019 silam, Kemenperin telah aktif menyelenggarakan acara Cosmetic Day sebagai salah satu agenda tahunannya.
"Acara Cosmetic Day diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri kosmetik nasional, khususnya yang memanfaatkan bahan baku lokal," tuturnya.
BACA JUGA:
Dalam upaya mempromosikan produk kosmetik lokal, Kemenperin bekerja sama dengan Stylo Indonesia selaku media digital Fashion, Beauty, dan Lifestyle Indonesia menggelar acara Cosmetic Day 2023 yang berlangsung pada 24-26 November 2023 di Main Atrium Lantai 5 AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Cosmetic Day 2023 juga diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi setiap pelaku industri kosmetik di Indonesia untuk memperluas pasarnya dan membangun jejaring baik dengan sesama pelaku industri maupun stakeholder terkait, serta dapat mendorong kecintaan masyarakat kepada produk-produk kosmetik nasional.