Tokopedia Bakal Digaet TikTok, Menteri Teten Wanti-wanti Jangan Ada Lagi <i>Predatory Pricing</i>
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengaku belum lama ini telah bertemu dengan pihak Tokopedia.

Pertemuan tersebut terkait rencana bergabungnya TikTok Shop dengan Tokopedia.

Dalam pertemuan itu, Teten mewanti-wanti Tokopedia untuk menjaga persaingan bisnis di Tanah Air.

"Saya kemarin bertemu dengan Tokopedia, saya sampaikan kepentingan pemerintah adalah jangan sampai ada lagi praktik predatory pricing, karena itu akan memukul UMKM," kata Teten kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu, 29 November.

Teten menegaskan, perusahaan harus menghormati pengembangan ekonomi nasional yang tengah diupayakan oleh pemerintah.

Dia menyebut, pemerintah ingin pelaku industri ekonomi digital mulai menerapkan bisnis model yang berkelanjutan (sustainable).

Meski begitu, kata Teten, rencana bergabungnya dua perusahaan tersebut bisa saja direalisasikan.

Mengingat, keduanya merupakan perusahaan yang sudah melantai di bursa atau IPO sehingga perusahaan dapat membeli saham di pasar modal.

"Oleh karena itu, pemerintah tidak perlu ikut campur lantaran keduanya merupakan perusahaan publik," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki buka suara terkait rencana TikTok Shop untuk kembali beroperasi di Indonesia dengan menggandeng e-commerce lokal.

Teten menilai, keinginan besar TikTok Shop kembali beroperasi di Tanah Air tak terlepas dari jumlah konsumennya yang banyak disertai Indonesia masih menjadi tempat menarik bagi para investor.

"Ya, itu terserah mereka (mau beroperasi lagi). Intinya seperti keyakinan saya, bahwa Indonesia ini market digitalnya kan kuat, gede banget. Karena itu, saya yakin Indonesia tempat yang menarik untuk investor digital ekonomi," tutur Teten ditemui di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Kamis, 23 November.

Dia menambahkan, pihak TikTok telah menghubungi sejumlah e-commerce di Indonesia, mulai dari Bukalapak, Tokopedia, dan CT Corp.

"Yang saya tahu ada tiga e-commerce sudah dihubungi TikTok. Saya tahu bukan dari TikTok-nya, tahunya dari mereka yang dihubungi. Ada Bukalapak, Tokopedia, yang saya dengar CT Corp juga dihubungi," ungkapnya.