Bagikan:

 

JAKARTA - Pemerintah sempat memiliki rencana untuk memperpanjang jalur kereta rel listrik (KRL) hingga Karawang. Namun rencana tersebut hingga saat ini belum kunjung terlaksana. Salah satunya faktornya akibat adanya pandemi COVID-19 pada 2019.

Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter, Anne Purba, menjelaskan untuk melakukan perpanjangan rute hingga menuju Karawang diperlukan kajian. Salah satunya mengenai anggaran yang dibutuhkan.

Anne juga mengatakan domain dari perpanjangan rute hingga reaktivasi stasiun ada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Namanya reaktivasi stasiun, perpanjangan rute itu pasti diobrolin jauh-jauh hari. Karena butuh kajian, persiapan. Kajiannya ada di sana (DJKA) juga tapi data-data kita support,” katanya saat ditemui di Stasiun Gambir,  Minggu, 26 November.

Keuntungan Jika Perpanjangan Rute KRL Terealisasi

Menurut Anne, ada peluang pengembangan ekonomi di wilayah yang dilewati KRL, termasuk nantinya jika perpanjangan rute KRL ke Karawang terealisasi.

“Pengembangan, kemudian area-area pemukiman juga sudah mulai berkembang, Cikarang juga kita lihat industrinya sangat luar biasa pasti akan berpengaruh,” tuturnya.

Dengan hadirnya KRL Commuter di Karawang, sambung Anne, akan semakin banyak pengguna transporasi umum. Alhasil, polusi juga semakin berkurang. Adapun saat ini rute KRL Commuter Line terjauh ke arah timur adalah ke Cikarang.

“Pasti polusi ya, efisiensi, kemudian mungkin jarak waktu tempuh yang memang bisa dipotong,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengakui adanya rencana untuk memperpanjang rute KRL Jabodetabek ke Karawang, Jawa Barat.  Namun, belum dapat dipastikan kapan rencana tersebut dapat terealisasi.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan rencana perpanjangan rute KRL ke Karawang muncul pada 2019. Namun, belum sempat digarap lantaran pada saat itu muncul pandemi COVID-19.

Meski sudah berlalu empat tahun sejak rencana ini muncul, Adita mengaku masih belum hisa memastikan apakah rute KRL bisa diperpanjang hingga Karawang.

“Masih dalam pembahasan. Karena itu kan harus memastikan kebutuhan anggaran dan lain-lain,” ucapnya.