Bagikan:

JAKARTA - Investasi dalam Bitcoin semakin menarik minat banyak orang, terutama setelah harganya melonjak lebih dari Rp1,5 miliar, semakin membuat banyak pihak takut ketinggalan alias FOMO. Ditambah lagi dengan meningkatnya rencana adopsi aset kripto secara global. 

Ada saran menarik dari Fred Thiel, CEO perusahaan penambangan Bitcoin MARA Holdings. Thiel menyarankan strategi investasi sederhana namun efektif bagi investor ritel: “investasi dan lupakan.” 

Strategi ini dinilai mampu memberikan hasil yang optimal dalam jangka panjang, mengingat performa Bitcoin yang cenderung meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Dengan rata-rata kenaikan antara 29% hingga 50% per tahun, Bitcoin menjadi salah satu aset digital yang potensial untuk mengamankan nilai investasi di masa depan.

Dalam wawancara dengan FOX Business pada 2 Januari, Thiel mengungkapkan bahwa harga Bitcoin hanya mengalami penurunan dalam tiga dari 14 tahun terakhir. Hal ini menjadi alasan utama mengapa ia merekomendasikan strategi ini, bahkan kepada keluarganya sendiri. 

“Rekomendasi saya, termasuk kepada anak-anak saya, adalah menyisihkan sedikit uang setiap bulan untuk Bitcoin dan melupakannya,” ujar Thiel. “Dalam dua, tiga, atau empat tahun, nilai investasi tersebut akan tumbuh. Itulah yang banyak orang lakukan.”

Di sisi lain, meski punya prospek cerah, Bitcoin masih dianggap sebagai aset berisiko tinggi dengan volatilitas yang cukup ekstrem. Namun, Thiel optimis bahwa berbagai faktor dapat mendorong harga Bitcoin naik pada 2025. 

Beberapa di antaranya adalah potensi cadangan Bitcoin oleh pemerintah Amerika Serikat, peningkatan adopsi institusional melalui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot, serta regulasi yang lebih ramah.