Dipengaruhi Nilai Tukar Rupiah, Bos Garuda Prediksi Biaya Penerbangan Haji 2024 Naik 4,7 Persen
Garuda Indonesia (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkap hitung-hitungan komponen biaya penyelenggaran ibadah haji (BPIH) untuk maskapai penerbangan. Irfan memprediksi bakal ada kenaikan sebesar 4,7 persen dari sebelumnya.

Irfan mengatakan kenaikan tersebut mengacu pada asumsi pergeseran harga dari sejumlah komponen pembentuk harga. Utamanya terkait kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Jika nilai tukar rupiah menyentuh level Rp16.000 per dolar AS, sambung Irfan, maka akan ada peningkatan biaya penerbangan haji sekitar 4,7 persen.

Namun, Irfan mengatakan belum ada keputusan final mengenai kenaikan biaya penerbangan ini. Kata dia, jika dalam perjalanan diskusi ada perubahan, maka bisa dipastikan juga angkanya ikut berubah.

“Memang bila kita menggunakan kurs Rp16.000 akan terjadi peningkatan 4,7 persen dibandingkan harga per jemaah tahun lalu. Ini masih sementara. Kami masiih menunggu. Artinya begitu ini turun berarti komponen juga berubah,” tuturnya ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 November.

Berdasarkan paparan Irfan dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, biaya bahan bakar avtur untuk kebutuhan pesawat tercatat berkontribusi sebesar 41,98 persen dari seluruh biaya. Sementara, biaya sewa pesawat sebesar 37,28 persen. Adapun biaya sewa pesawat ini bergantung dengan kurs.

“Tapi yang jelas untuk komponen yang lain-lainnya kita gak naik. Problem-nya komponen valuta asing kita di harga kita cukup besar memang 70 persen,” katanya.

Lebih lanjut, Irfan mengaku terbuka jika nantinya kurs yang diputuskan untuk penetapan biaya haji 2024 berubah atau bahkan turun. Ia menekankan prediksi kenaikan ini mengacu jika kurs yang ditetapkan Rp16.000 per dolar AS.

“Ini kan kurs masa datang, ini enggak ada yang tahu. Tapi kembali lagi kalau kemudian DPR dan Departeman Agama memutuskan 'enggak, enggak kita pakai kurs Rp15.500 atau Rp14.000', nanti kita tanya rasionalisasinya. Karena ini kan ada angka-angka ada prediksi-prediksi,” tuturnya.

Sementara terkait dengan avtur, Irfan mengatakan belum ada perubahan atas acuan harga pembelian avtur yang akan digunakan pada periode penyelenggaraan ibadah haji 2024. Di mana estimasi harga fuel di angka 93 sen per liter.

“Tahun lalu 93 sen. Kita juga pastikan rencana ini kita sampaikan kepada Kementerian Agama bahwa kita akan menggunakan basis 93 (sen per liter),” jelasnya.