Lampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Industri ILMATE Tembus 10 Persen di Kuartal III 2023
Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, kinerja industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) tumbuh sebesar 10 persen pada kuartal III 2023.

Sektor ini mencatatkan pertumbuhan senilai Rp159,41 triliun.

Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, industri ini tercatat merupakan kontributor paling signifikan terhadap kinerja industri manufaktur maupun ekonomi nasional. Bahkan, semakin bergeliat di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil.

"Capaian positif ini membuktikan bahwa kebijakan yang telah kami jalankan selama ini, seperti green mobility, hilirisasi, dan smart supply demand sudah on the right track sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur," kata Taufiek dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 10 November.

Taufiek menilai, dengan pertumbuhan 10 persen, industri ILMATE mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen pada periode yang sama.

Adapun pertumbuhan double digit di sektor ini telah terjadi sejak kuartal III 2022.

Beberapa subsektor ILMATE yang berperan penting terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III 2023, antara lain industri logam dasar, industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik, industri permesinan, serta industri alat angkutan.

Di lini industri logam dasar yakni baja, terjadi peningkatan permintaan nasional untuk mendukung pembangunan konstruksi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri.

Kedua hal ini menjadi pemantik bagi tumbuhnya industri logam dasar yang mencapai 10,86 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

"Selain itu, peningkatan permintaan ekspor untuk produk logam dasar nickel matte dan ferronickel juga menjadi salah satu penyebab tumbuhnya industri logam dasar," ujar Taufiek.

Terlebih lagi, program hilirisasi menjadi pemicu pertumbuhan PDRB per kapita provinsi untuk wilayah penghasil nikel, seperti Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, yang telah terbukti mengalami pertumbuhan ekonomi jauh di atas rata-rata nasional sejak 2018 silam.

Apabila dilihat dari data ekspor-impor, nilai ekspor sektor industri logam dasar pada kuartal III 2023 menembus 10,50 miliar dolar AS atau terkerek naik sebesar 1,72 persen (yoy), sedangkan nilai impornya sekitar 4,89 miliar dolar AS.

"Hal ini mengakibatkan terjadinya surplus neraca perdagangan hingga 5,61 miliar dolar AS. Pertumbuhan positif di sektor ini sejalan dengan perbaikan-perbaikan kebijakan di Kemenperin terkait mekanisme smart supply-demand baja nasional," tuturnya.

Berikutnya, industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik yang tumbuh sebesar 13,68 persen (yoy).

Melambungnya sektor ini dikarenakan adanya lonjakan permintaan dari sektor konstruksi yang mengakibatkan peningkatan produksi barang logam di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

"Ini sebuah prestasi, yang mana industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik pada periode 2017-2020 tumbuhnya tidak lebih dari 4,5 persen setiap kuartalnya dan cenderung negatif, kini bisa mencapai 13,68 persen," ucap Taufiek.

Sementara kinerja industri alat angkutan melaju hingga 7,31 persen (yoy) pada kuartal III 2023.

Hal ini didorong oleh peningkatan dari permintaan domestik dan luar negeri pada industri otomotif, terutama naiknya produksi sepeda motor.

Kemudian industri permesinan mampu tumbuh sebesar 1,86 persen (yoy) pada kuartal III 2023, yang pada periode sebelumnya sempat mengalami kontraksi sebesar 0,02 persen.

Menguatnya kinerja industri permesinan ini ditopang oleh peningkatan produksi alat berat, utamanya jenis hydraulic excavator di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

"Kami optimistis kinerja pertumbuhan sektor ILMATE yang cemerlang ini dapat memacu peningkatan investasi dan daya saing, termasuk performa ekspor komoditas ILMATE," imbuhnya.