JAKARTA - Ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia atau The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Purwono Widodo turut buka suara terkait roda light rail transit (LRT) yang dianggap tidak memenuhi standar produk.
Adapun kepingan roda LRT buatan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA itu mengalami keausan setelah dua bulan beroperasi.
Purwono mengatakan, bahwa Indonesia sedang dalam tahap belajar untuk membuat produk-produk yang berkualitas dan bersaing.
"Segala sesuatu itu ada pembelajarannya (learning). Kalau rupanya ada kelupaan seperti koefisien keausan, ya, diperbaiki saja," kata dia kepada wartawan di Menara Kadin, Jakarta, Senin, 6 November.
Dia menilai, saat ini produsen Indonesia sedang berusaha untuk membuat produk-produk yang berkualitas, sehingga wajar apabila masih ada yang diperbaiki dan tidak untuk dibandingkan dengan negara maju lainnya.
"Kalau enggak pakai jatuh dulu, kan, enggak bisa bangun. Kalau langsung dibandingkan dengan Jepang kurang tepat, lah," ujarnya.
Lebih lanjut, Purwono menegaskan, perlu adanya evaluasi dari semua pihak, termasuk produsen roda LRT itu sendiri.
BACA JUGA:
"Ya kami semua, termasuk engineering-nya. Kami semua, kan, belajar. Orang-orang (Indonesia) pintar-pintar, tapi memang begitu kalau salah, ya, diperbaiki," ungkapnya.
Sekadar informasi, anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengkritik kualitas kepingan roda LRT buatan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mengalami keausan setelah dua bulan beroperasi.
Mulyanto pun meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian BUMN untuk menegur keras perusahaan plat merah tersebut.