Bagikan:

SIGI - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) membantu petani meningkatkan produksi pangan tahun 2024 sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

"PPL adalah ujung tombak dalam membantu petani menggenjot produksi dan produktivitas pertanian, tugas ini harus dijalankan dengan optimal guna mencapai tujuan swasembada pangan," kata Amran dikutip dari ANTARA, Senin, 6 November.

Menurut dia, PPL tidak hanya sekedar melaksanakan tugas penyuluhan, peran mereka di lapangan lebih dari itu yang juga sebagai mitra petani dalam meningkatkan produksi pertanian melalui berbagai terobosan inovasi.

Sebagaimana tujuan pembangunan pertanian, bahwa Indonesia bertekad ingin menjadi lumbung pangan dunia 2024-2033, guna mewujudkan itu maka pilar lumbung pangan yang harus dipenuhi yakni memaksimalkan potensi lahan, optimalisasi sistem mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), penyiapan bibit unggul maupun irigasi/embung, sarana produksi pertanian dan kelembagaan.

"2017 Indonesia tidak ada impor beras medium dari luar negeri, kemudian 2019-2020 Indonesia swasembada pangan, dan hingga saat ini Indonesia masih swasembada komoditas bawang merah, ini semua terjadi tidak lepas dari kinerja PPL dan petani dalam negeri," tutur Amran.

Tahun ini, luas panen padi nasional diperkirakan 10,20 juta hektare dengan produksi padi sekitar 53,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), atau dikonversi menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk Indonesia sekitar 275 juta jiwa diperkirakan produksinya sekitar 30,90 juta ton.

Target ini mengalami penurunan sebanyak 255,79 ribu hektare atau 2,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 10,45 juta hektare (BPS 2023).

"Tahun 2024-225 pemerintah menargetkan optimalisasi produksi menuju 2026 swasembada pangan. Target ini harus didukung dengan kinerja yang baik dan program pertanian berkelanjutan. Indonesia punya sejarah swasembada, maka kejayaan itu harus dapat terwujud masa akan datang," kata dia berharap.