Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki profesor pendidikan vokasi Bidang Ilmu Kimia Analitik pertama setelah Prof Dr Askal Maimulyanti, M.Si dikukuhkan sebagai guru besar di Politeknik AKA Bogor.

Dalam pidato ilmiah pengukuhannya, Prof Askal mengambil judul "Pengembangan Teknik Pemisahan Berbasis Green Extraction menggunakan Natural Deep Eutectic Solvent (NADES)".

"Penelitian Prof Askal dalam hal green chemistry dapat menunjang pengembangan green industry sebagai salah satu fokus Kementerian Perindustrian terkait dekarbonisasi untuk mencapai net zero emission," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Sabtu, 4 November.

Menperin Agus mengatakan, penerapan green chemistry dapat mendukung target yang telah ditetapkan Kemenperin untuk mencapai net zero emission (NZE) sektor industri pada 2050 atau 10 tahun lebih awal dari target nasional pada 2060.

Askal Maimulyanti adalah ilmuwan lulusan S1 Universitas Andalas, S2 Institut Teknologi Bandung, dan S3 Universitas Indonesia. Beliau mendapat predikat cumlaude untuk seluruh gelar pendidikan tersebut.

Askal sendiri berkarir di Politeknik AKA Bogor dan saat ini menjabat sebagai Kepala Program Studi Analis Kimia. Adapun jabatan fungsional akademis Guru Besar/Profesor di bidang Analis Kimia diperoleh pada 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Prof Askal telah menorehkan berbagai prestasi, di antaranya menerbitkan publikasi ilmiah sebanyak 36 judul, dengan 28 di antaranya merupakan publikasi ilmiah internasional. Dia juga telah menerbitkan dua buku dengan International Standard Serial Number (ISSN) dan dua Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyampaikan apresiasi atas pengukuhan guru besar pertama di lingkungan Kemenperin.

"Pencapaian sebagai guru besar harus dijadikan momentum untuk membangkitkan inspirasi baru, melahirkan karya-karya yang cemerlang dan bermanfaat bagi industri nasional. Peran guru besar sangat penting sebagai pelopor inovasi melalui pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat, kata Masrokhan," ungkapnya.

Adapun Politeknik AKA Bogor merupakan salah satu unit pendidikan Kementerian Perindustrian. Saat ini, terdapat 11 Politeknik, dua (2) Akademi Komunitas, serta sembilan SMK yang berada dalam naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian.

Unit-unit pendidikan tersebut mendukung penyediaan SDM industri kompeten yang dapat berkontribusi dalam pengembangan industri nasional.