JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, harga pangan di akhir tahun akan mengalami kenaikan.
Kendati demikian, dia meyakini inflasi tetap terkendali di angka 3 persen.
Dia berkeyakinan, inflasi akhir tahun terkendali lantaran seiring gencarnya pemerintah yang terus melakukan gerakan pengendalian inflasi pangan.
“Kemudian berkaitan dengan inflasi, kami masih meyakini bahwa inflasi itu akan tetap terkendali. Perkiraan kami akhir tahun ini sekitar 3 persen. Biasa akhir tahun harga pangan naik tapi kenapa gerakan nasional inflasi pangan semakin digencarkan,” katanya dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Otoritas Jasa Keuangan, Jumat, 3 November.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif kepada masyarakat yang terdampak kenaikan harga pangan.
“Tadi Bu Menteri (Sri Mulyani) menyediakan insentif dan ketersediaan pasokan distribusi beras lebih dari cukup,” ucapnya.
Perry menargetkan, inflasi di tahun depan tetap terkendali dan berada di angka 2,8 persen.
Meski begitu, Perry mengaku pemerintah tetap mewaspadai sejumlah risiko yang akan terjadi ke depannya.
“Pada 2024 target kita 2,5 plus minus 1 persen. Inflasi tahun depan tidak lebih dari 3,5 persen. Perkiraan kami 2,8 persen,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) optimistis inflasi akan tetap terkendali di kisaran 3 persen plus minus 1 persen pada 2023, meskipun di tengah perekonomian global yang penuh dengan tantangan dan dinamika pada pasar keuangan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2023 tercatat rendah hanya 2,56 persen year on year (yoy) didukung oleh inflasi inti dan kelompok administered prices yang terjaga, di tengah peningkatan inflasi kelompok volatile food sebagai dampak kenaikan harga beras.
“Inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap dalam kisaran sasaran,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat 3 November.